Pengaruh Pemberian Hormon Tumbuh Terhadap Pertumbuhan Awal Dan Mutu Tiga Klon Bibit Stek Kopi Robusta (Coffea Canephora)
Abstract
Tanaman kopi (Coffea sp) merupakan salah satu komoditas perkebunan
penting yang dapat dibudidayakan di Indonesia karena syarat tumbuhnya
yang mendukung. Tanaman kopi dapat menghasilkan pendapatan bagi setengah
juta jiwa petani kopi di Indonesia, hasil panennya juga dapat memberikan
dampak pengaruh besar terhadap sumber devisa dalam menunjang
pembangunan nasional.
Tanaman kopi robusta dalam pengembangbiakannya dapat dilakukan
dengan pembibitan melalui stek, namun pada stek tanaman kopi memiliki
masalah yaitu tumbuhnya akar yang membutuhkan waktu yang lama,
oleh karena itu dibutuhkan hormon tumbuh untuk mempercepat tumbuhnya
akar tersebut dapat dilakukan dengan pemberian ekstrak kecambah kacang hijau.
Pada ekstrak kecambah kacang hijau terdapat ekstraksi senyawa bioaktif
yang didalamnya mengandung auksin.
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dilakukan sebuah penelitian yang
terdapat inovasi dengan memanfaatkan hormon tumbuh sebagai Hormon
Tumbuhnya yaitu dengan mengetahui pengaruh pemberian homon
tumbuh terhadap pertumbuhan awal dan mutu tiga klon bibit stek
kopi robusta. Sehingga diharapkan dapat berpengaruh signifikan dan menjadi
referensi penunjang bagi proses pembibitan tanaman kopi untuk masa
yang akan datang.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi hormon tumbuh pada
tiga bibit stek kopi robusta (BP 42, BP 308, dan BP 358) terhadap
pertumbuhan dan mutu bibit stek kopi robusta. Penelitian ini dilaksanakan
di Afdeling PTPN XII Rayap Kebun Renteng Jember, Desa kemuning Lor Kecamatan Arjasa Kabupaten Jember. Penelitian dilaksanakan mulai bulan
Maret 2016 sampai dengan Juni 2016.
Penelitian ini menggunakan percobaan faktorial ini dirancang
menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan
ulangan 3 kali. Detail faktor perlakuan dalam percobaan ini yakni, Faktor pertama
adalah macam hormon tumbuh, yaitu (1) Z0 = Kontrol (Rootone-F), (2) Z1 =
Ekstrak Kecambah Kacang Hijau konsentrasi 25%, (3) Z2 = Ekstrak Kecambah
Kacang Hijau konsentrasi 50%, (4) Z3 = Ekstrak Kecambah Kacang Hijau
konsentrasi 75%. Faktor jedua adalah macam klon tanaman kopi robusta, yaitu
(1) K1 = Klonal BP 42, (2) K2 = Klonal BP 308, (3) K3 = Klonal BP 358.
.Parameter pengamatan yang diamati adalah tinggi tanaman,
kekokohan bibit, diameter batang, jumlah akar, panjang akar, berat kering akar,
berat basah akar, panjang tunas, jumlah tunas, rasio pucuk akar, dan indeks
mutu bibit.
Pada faktor macam klon bibit kopi menunjukkan hasil berbeda sangat
nyata pada parameter kekokohan bibit, tinggi tanaman, panjang akar, dan panjang
tunas, rasio pucuk akar, dan indeks mutu bibit. Sedangkan pada parameter,
diameter batang, jumlah akar, panjang akar, berat kering akar, berat basah akar,
dan jumlah tunas menunjukkan hasil yang berbeda tidak nyata. Tidak ada
interaksi pada kedua faktor yang diteliti, sehingga pengaruh faktor tunggal lebih
dominan.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]