Show simple item record

dc.contributor.advisorSUPRIYANTO, Agus
dc.contributor.advisorNUGROHO, Agung T
dc.contributor.authorLAKSONO, Agung Dwi
dc.date.accessioned2018-07-27T02:27:37Z
dc.date.available2018-07-27T02:27:37Z
dc.date.issued2018-07-27
dc.identifier.nimNIM121810201073
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/86546
dc.description.abstractTebu merupakan bahan dasar dalam pembuatan gula. Secara morfologi, tanaman tebu dapat dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu batang, daun, akar, dan bunga. Tanaman tebu mempunyai sosok yang tinggi kurus, tidak bercabang, dan tumbuh tegak. Tebu dapat tumbuh pada suhu rata – rata tahunan di atas 20ºC dan tidak kurang dari 17ºC. Pada suhu kurang dari 21ºC pertumbuhan tebu terhambat, bahkan apabila suhu tanah kurang dari 16ºC pertumbuhan tebu terhenti. Pertumbuhan yang optimum dicapai pada suhu 24 – 30 ºC. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mencari faktor yang mendukung pertumbuhan tanaman dengan mengetahui nilai sebaran resistivitas pada lahan perkebunan tebu. Nilai resistivitas akan memberikan gambaran bagaimana kondisi dan faktor pendukung pertumbuhan untuk tanaman tebu. Dari nilai resistivitas dan jenis tanah yang ada di bawah permukaan akan diketahui bagaimana kedalaman yang bisa mendukung pertumbuhan tanaman tebu. Pengukuran bawah permukaan dengan metode resistivitas yang dilakukan di Desa Mlokorejo Kecamatan Puger menggunakan 4 elektroda dengan formasi C1, P1, C2, P2. Data yang di dapat nantinya berupa tegangan (V) dan arus (I). Dari nilai I dan V maka nanti mencari hambatan R dan kemudian mencari nilai resistivitas (rho). Untuk konfigurasi yang digunakan adalah Wenner – Schlumberger. Pengukuran dilakukan dengan bentangan 80 meter dengan jarak spasi 4 meter. Penelitian ini bertujuan mencari informasi bawah permukaan dengan indikator nilai resistivitas dan konduktivitas yang berguna mengetahui material dan mineral yang ada di bawah permukaan. Hasil yang didapat dari nilai resistivitas yang di lakukan di Desa Mlokorejo Kecamatan Puger, dengan mengambil 3 lintasan. Dari lintasan 1 sampai lintasan 3 terdapat indikasi bawah permukaan yang sama. Untuk lintasan 1 pada kedalaman 1 – 4 meter mempunyai nilai resistivitas 9,48 – 20,7 Ωm dengan kandungan lempungan, lanau, dan batu lempung. Untuk lintasan 2 nilai resistivitas pada kedalaman 1 – 3 meter sekitar 13,3 – 25,05 Ωm dengan kandungan lempung, lanau, batu lempung, dan untuk lintasan 3 pada kedalaman 1 – 5 meter mempunyai nilai resistivitas 1,04 – 43,25 Ωm dengan kandungan lempung, lanau, pasiran, lempung halus. Pada lintasan 3 memiliki sedikit perbedaan dengan lintasan yang lain, karena pada lintasan 3 ini diduga terdapat akuifer pada kedalaman 1 – 5 pada bentangan 4 – 14 meter dengan nilai resistivitas 1,04 – 8,53 Ωm. Ini menunjukkan bahwa tanah pada kedalaman tersebut sangat baik bagi pertumbuhan tanaman tebu, karena tekstur mereka halus dan berair, dan juga akan membuat nutrisi terionisasi sehingga mudah diserap tanaman tebu.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries121810201073;
dc.subjectResistivitas Lahanen_US
dc.subjectPerkebunan Tebuen_US
dc.subjectKonfigurasi Wenner - Schlumbergeren_US
dc.subjectGeolistriken_US
dc.titleProfil Resistivitas Lahan Perkebunan Tebu Menggunakan Konfigurasi Wenner - Schlumberger Metode Geolistrik Di Desa Mlokorejo Pugeren_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record