Show simple item record

dc.contributor.authorUtomo, Nugroho Priyo
dc.contributor.authorKomariah, Cicih
dc.contributor.authorNurdian, Yudha
dc.date.accessioned2018-07-16T08:15:58Z
dc.date.available2018-07-16T08:15:58Z
dc.date.issued2018-07-16
dc.identifier.issn2355-178X
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/86306
dc.descriptione-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol. 5 (no. 2), Mei 2017en_US
dc.description.abstractParasetamol merupakan salah satu obat golongan NSAID yang sering digunakan sebagai analagesik. Obat ini memiliki efek toksik yang menyebabkan kerusakan hati. Keracunan obat ini terjadi akibat penumpukan metabolit parasetamnol, N-acetyl-p-benzoquinone (NAPQI), oleh enzim sitokrom P450. Beberapa penelitian melaporkan bahwa kurkumin memiliki efek analgesik sekaligus menghambat kerja enzim sitokrom P450. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana sifat kombinasi kurkumin dan parasetamol pada 27 mencit yang diinduksi nyeri menggunakan asam asetat. Hasil penelitian ini menunjukan 2358,815 µg kombinasi kurkmin dan parasetamol mampu menghambat nyeri sebesar 50%. hasil ini lebih sedikit jika dibandingkan dengan parasetamol yang memerlukan 4200 µg untuk mencapai hambatan yang sama. Hasil uji statistik One Way Annova menunujkan perbedaan yang signifikan antara grup parasetamol dan grup kombinasi. Analisis isobologram menunjukan kurkumin dan parasetamol memiliki sifat yang sinergis pada mencit yang diinduksi nyeri menggunakan asam asetat.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectkurkuminen_US
dc.subjectparasetamolen_US
dc.subjectisobologramen_US
dc.titleEfek Analgesik Kombinasi Kurkumin dan Parasetamol pada Mencit yang Diinduksi Asam Asetat menggunakan Isobologram (The Analgesic Effect of Combination of Curcumin and Paracetamol in Acetic acid-induced Mice using Isobolograms)en_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record