dc.description.abstract | Penelitian ini dilatarbelakangi oleh hasil observasi yang menunjukkan bahwa
permasalahan pokok yang menjadi kendala dalam pembelajaran bilingual di SMP
Negeri I Situbondo antara lain: (1) Media pembelajaran yang ada di dalam Rintisan
Kelas Internasional, seperti televisi, videotape, komputer dan LCD masih kurang
optimal penggunaannya, (2) Kemampuan berkomunikasi siswa dengan menggunakan
bahasa Inggris sangat kurang dikarenakan siswa kurang membiasakan melatih
speaking mereka setiap hari atau minimal ketika pelajaran biologi, sehingga siswa
cenderung kurang aktif di dalam kelas, (3) Metode pembelajaran yang digunakan
oleh guru masih konvensional (metode ceramah bilingual), sehingga dirasa kurang
efektif dan inovatif
Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan
menggunakan pendekatan kualitatif. Pengambilan data dilakukan pada bulan
November 2009. Penelitian ini dilakukan sebanyak dua siklus, yaitu siklus 1 dan
siklus 2, masing-masing siklus terdiri dari dua pertemuan, ditambah satu pertemuan
ulangan harian. Metode pengambilan data dalam penelitian ini yaitu: 1) Dokumentasi;
2) Observasi, penilaian tentang konsep berkomunikasi dan communication skill;
3) Wawancara dengan guru bidang studi; 4) Tes, penilaian tentang konsep akademik,
berupa ulangan harian dan tugas.
Hasil penelitian yang diperoleh dari penelitian ini adalah pembelajaran
berjalan dengan baik. Adanya koordinasi yang baik antara guru dengan observer,
sehingga hambatan dalam proses pembelajaran dapat terselesaikan dengan baik. Pada
siklus I, dapat diketahui bahwa rata-rata capaian hasil belajar siswa pada aspek
pemahaman dan penerapan konsep akademik sebesar 85,5±2,29, pemahaman dan
penerapan konsep berkomunikasi sebesar 86,3±4,12 dan communication skill sebesar
81,3±4,16. Ketuntasan belajar pada aspek pemahaman dan pnerapan konsep
akademik sebesar 95,8%, aspek pemahaman dan penerapan konsep berkomunikasi
sebesar 29,17% dan keterampilan berkomunikasi sebesar 66,67%. Persentase capaian
keterampilan berkomunikasi siswa yaitu komunikasi lisan sebesar 69,44% sedangkan
untuk komunikasi tertulis 93,05%. Pada siklus II, rata-rata capaian belajar siswa pada
aspek pemahaman dan penerapan konsep akademik sebesar 83,85±2,48, aspek
pemahaman dan penerapan konsep berkomunikasi sebesar 83,5±4,12 dan aspek
communication skill siswa sebesar 89,86±3,85. Persentase ketuntasan hasil belajar
siswa untuk aspek pemahaman dan penerapan konsep akademik sebesar 91,3% (2
dari 22 siswa tidak tuntas), aspek pemahaman dan penerapan konsep berkomunikasi
sebesar 43,48% (13 dari 23 siswa tidak tuntas), dan aspek keterampilan
berkomunikasi siswa sebesar 82,61% (4 dari 23 siswa tidak tuntas). Persentase
capaian keterampilan berkomunikasi siswa yaitu komunikasi lisan sebesar 82,61%,
sedangkan untuk komunikasi tertulis 97,10%.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah siswa mengalami peningkatan
signifikan pada keterampilan berkomunikasi dan konsep berkomunikasi pada capaian
hasil belajar siswa. Sehingga metode ini tepat digunakan dalam pembelajaran
bilingual, karena memang pada dasarnya CBI merupakan metode pembelajaran
bahasa yang sengaja penulis kembangkan untuk metode pembelajaran di kelas
bilingual. | en_US |