KARAKTERISASI TRANSMITANSI DAN NILAI POTENSIAL PADA BERBAGAI JENIS LARUTAN CUKA
Abstract
Cuka merupakan cairan hasil fermentasi yang masih banyak digunakan
dalam bidang industri pengolahan pangan, farmasi, dan kimia. Jenis dari cuka
sangat beragam yang didasarkan oleh bahan baku pembuatan dan khasiatnya.
Masyarakat umumnya menggunakan cuka sebagai campuran makanan dan obat
untuk kesehatan dalam jumlah penggunaan yang tepat. Konsumsi larutan cuka
yang berlebihan dapat merusak sistem pencernaan. Hal tersebut dipengaruhi oleh
kandungan dalam larutan cuka dimana sekarang ini banyak produksi cuka yang
ditambahi dengan zat-zat aditif dan asam asetat industri. Hal tersebut tentu
berpengaruh pada kualitas larutan cuka, sehingga diperlukan adanya penelitian
untuk mengetahui karakteristik pada larutan cuka.
Penelitian pada larutan cuka ini telah dilakukan berbagai pihak untuk
mengetahui karakteristik optiknya. Berdasarkan penelitian yang sudah ada, tujuan
penelitian yang dilakukan adalah untuk menghasilkan karakteristik cuka lokal
ditinjau dari segi optik dan kelistrikannya. Karakteristik larutan cuka lokal dari
segi optik diungkapkan dalam bentuk transmitansi yang diukur dari panjang
gelombang (200-700) nm menggunakan spektrofotometer UV-Vis dan nilai
potensial menggunakan metode titrasi potensiometri dengan zat titran berupa
larutan NaOH 0,19 M yang diukur dengan alat berupa pH meter. Bahan yang
digunakan berupa lima jenis cuka lokal yang diproduksi di Indonesia yaitu cuka
anggur dari Pandaan, cuka apel dari daerah Batu (Malang), cuka aren dari Cianjur,
cuka beras dari Depok, dan cuka suling dari Tuban dengan masing-masing
konsentrasi 1% - 10%.