Show simple item record

dc.contributor.advisorHAYATI, Nunung Nuring
dc.contributor.advisorKRISWARDHANA, Willy
dc.contributor.authorROCHMANDIKA, Wildan
dc.date.accessioned2018-06-29T01:29:59Z
dc.date.available2018-06-29T01:29:59Z
dc.date.issued2018-06-29
dc.identifier.nimNIM141910301058
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/86067
dc.description.abstractJember Town Square adalah perpaduan mall dan apartemen yang akan dibangun tepat di dekat Simpang Tidar. Lahan yang digunakan awalnya merupakan lahan kosong sehingga perubahan penggunaan lahan ini nantinya akan menimbulkan bangkitan dan tarikan yang akan memberi pengaruh terhadap lalu lintas di sekitarnya. Berdasarkan PM 75 tahun 2015 setiap pembangunan psuat kegiatan, pemukiman, dan infrastruktur yang akan menimbulkan gangguan keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas dan angkutan jalan wajib dilakukan analisis dampak lalu lintas. Dilatarbelakangi hal tersebut, untuk mengantisipasi terjadinya pengaruh lalu lintas yang cukup besar pada jaringan transportasi di sekitar pembangunan tersebut, perlu dilakukan kajian analisis dampak lalu lintas. Metode yang dilakukan pada penelitian ini berupa observasi, wawancara, dan analisis. Metode observasi berupa observasi di lapangan untuk mendapatkan data volume lalu lintas dan bangkitan tarikan perjalanan. Metode wawancara digunakan untuk menetukan sebaran pergerakan yang terjadi pada mall dan bioskop. Metode analisis digunakan dalam menghitung tingkat kinerja jalan menggunakan MKJI 1997. Hasil analisis dampak lalu lintas menunjukkan bahwa kondisi terburuk terjadi pada tahun 2024 dimana pada ruas, derajat kejenuhan tertinggi ada pada ruas Jl. Tidar dengan derasajat kejenuhan sebesar 1,47, sedangkan tundaan tertinggi untuk simpang bersinyal terjadi pada Simpang Jarwo di kaki simpang Jl. Moch. Seruji dengan tundaan 2525,47 detik/smp, dan pada simpang tak bersinyal 1880 detik/smp pada Simpang Tidar. Rekomendasi yang diberikan untuk mengatasi permasalahan lalu lintas yang timbul akibat pembangunan Jember Town Square adalah pelebaran jalan pada Jl. Danau Toba, Jl. Mastrip, Jl. Kalimantan, Jl. Tidar, Jl. Riau, Jl. Kaliurang, dan Jl. Karimata, perubahan waktu siklus pada Simpang Jarwo dan Bundaran Mastrip, dengan adanya penyesuaian tersebut tundaan di Simpang Jarwo dapat dikurangi menjadi 713 detik/smp, pada Bundaran Mastrip yang awalnya mencapai 1667 detik/smp menjadi 509,5 detik/smp, dan pada Simpang Tidar turun menjadi 80 detik/smp. Dibutuhkan pula pemberian trotoar pada daerah sekitar Jember Town Square dengan lebar minimum dua meter, penyediaan akses penyeberangan, dan fasilitas parkir untuk mall dan bioskop seluas 532 m2 untuk sepeda motor dan 875 m2 untuk mobil.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries141910301058;
dc.subjectDAMPAK LALU LINTASen_US
dc.subjectJEMBER TOWN SQUAREen_US
dc.titleANALISIS DAMPAK LALU LINTAS JEMBER TOWN SQUAREen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record