PENGEMBANGAN APE KARTU PASANGAN PADA TEMA INDAHNYA KERAGAMAN DI NEGERIKU SUBTEMA INDAHNYA KERAGAMAN BUDAYA NEGERIKU UNTUK SISWA KELAS IV SDN PATRANG 01 JEMBER
Abstract
Pembelajaran pada tema Indahnya Keragaman di Negeriku subtema
Indahnya Keragaman Budaya Negeriku terdapat KD IPS yang berbunyi
mengidentifikasi keragaman sosial, ekonomi, budaya, etnis, dan agama di provinsi
setempat sebagai identitas bangsa indonesia serta hubungannya dengan
karakteristik ruang, untuk mencapai KD tersebut diperlukan sebuah media yang
dapat digunakan oleh siswa serta memudahkan siswa dalam memahami materi
pembelajaran. Indikator penilaian afektif dilakukan untuk penanaman sikap
disiplin, santun, peduli, dan kerjasama. Melalui kegiatan berinteraksi, diharapkan
siswa akan mampu memahami arti pentingnya kebersamaan dalam keberagaman.
Selama ini media pembelajaran yang digunakan oleh guru kurang bervariasi,
sehingga mengakibatkan proses pembelajaran tidak menyenangkan. Media
pembelajaran yang memungkinkan siswa dapat belajar melalui bermain dan
menarik perhatian siswa, yaitu media pembelajaran berbentuk Alat Permainan
Edukatif (APE) Kartu Pasangan. APE Kartu Pasangan adalah alat permainan
edukatif yang dapat digunakan untuk mendukung penyampaian materi, serta dapat
dimainkan siswa dengan mudah dan menyenangkan.
Berdasarkan permasalahan tersebut, maka rumusan masalah penelitian ini
yaitu “bagaimanakah proses dan hasil pengembangan APE Kartu Pasangan pada
tema Indahnya Keragaman di Negeriku subtema Indahnya keragaman Budaya
Negeriku untuk siswa kelas IV SDN Patrang 01 Jember?”. Model pengembangan
yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada model penelitian
pengembangan (R&D) oleh Borg and Gall. Penelitian ini terdiri dari 8 tahap,
yaitu: (1) penelitian pendahuluan; (2) perencanaan dan pengembangan produk; (3)
pengembangan desain produk awal; (4) validasi desain produk; (5) revisi desain
produk awal; (6) uji coba penggunaan; (7) revisi desain produk; dan (8) uji coba
keefektifan.
Tahap pendahuluan dilakukan dengan wawancara dan observasi,
ditemukan permasalahan bahwa media pembelajaran yang digunakan oleh guru
kurang bervariasi dan siswa sering merasa bosan pada saat pembelajaran serta
materi yang ada pada buku siswa masih bersifat umum. Aspek yang direvisi pada
tahap revisi desain produk awal sesuai saran dan komentar validator yaitu aspek
kelayakan penyajian dan tampilan. Tahap revisi desain produk dilakukan
berdasarkan balikan yang diperoleh dari hasil uji coba penggunaan produk yang
telah dilakukan, yaitu angket yang menanyakan tentang kesalahan cetak atau
kesalahan edit yang ada di dalam media pembelajaran, serta angket yang
menanyakan tentang waktu yang disediakan untuk pelaksanaan kegiatan
pembelajaran.
Hasil pengembangan media pembalajaran APE Kartu Pasangan telah
memenuhi dua kriteria yaitu: (1) Valid, ditunjukkan dari hasil analisis data
validasi oleh tiga validator mendapatkan skor 92,72 termasuk dalam kategori
sangat layak, sehingga media pembelajaran APE Kartu Pasangan yang
dikembangkan dinyatakan valid dan siap dieksperimenkan; (2) Efektif,
ditunjukkan dari hasil perhitungan uji t pada ranah kognitif yaitu t-empirik > ttabel
(6,268 > 1,671), pada ranah afektif yaitu 4,335 > 1,671, pada ranah
psikomotorik yaitu 4,521 > 1,671 dan persentase respon positif siswa yaitu
82,35% termasuk kategori sangat baik. Dengan demikian menunjukkan bahwa
APE Kartu Pasangan yang dikembangkan efektif digunakan untuk proses
pembelajaran.
Kesimpulan penelitian ini adalah media pembelajaran APE Kartu
Pasangan sangat layak untuk digunakan dalam proses pembelajaran oleh guru
serta memiliki pengaruh terhadap hasil belajar siswa. Saran dari penelitian ini
yaitu bagi siswa dijadikan pengalaman baru yang menarik dan menyenangkan,
bagi guru dijadikan sebagai salah satu alternatif media dan dijadikan sebagai
pedoman untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, bagi lembaga dijadikan
acuan pengembangan kualitas pembelajaran yang lebih baik, dan bagi peneliti lain
dijadikan bahan pertimbangan untuk melakukan penelitian yang lebih kreatif dan
inovatif.