MELAYOKAKEN SEBAGAI TRADISI KAWIN LARI MASYARAKAT USING BANYUWANGI
Abstract
Makalah ini mendiskusikan tentang tradisi Melayokaken sebagai tradisi kawin lari yang sudah lama
dipertahankan oleh masyarakat Using Banyuwangi dan dampaknya terhadap kehidupan sosial
masyarakat Using dan sekitarnya. Bagi sebagian Wong Using Banyuwangi (WUB), keterlibatan
dalam tradisi Melayokaken dianggap sebagai hal yang membanggakan karena dapat
mempertahankan tradisi yang sudah terbentuk sejak nenek moyangnya. Namun di sisi lain, dengan
melakukan melayokaken dianggap melanggar norma-norma yang dianut orang using, yaitu religious,
anti konflik, serta hidup dalam kedamaian. Dalam makalah ini akan dibahas Mlayoaken dalam
perspektif masyarakat Using Banyuwangi dan sekitarnya, bentuk konspirasi yang dilakukan oleh
para pelaku dalam tradisi Melayokaken, dan Faktor-faktor yang dapat menyebabkan
dipertahankannya tradisi Melayokaken. Makalah ini akan memberikan dua kontribusi positif, yakni
kontribusi teoritis dan kontribusi praktis. Dari segi teoritis, makalah ini akan dapat memberikan
sumbangsih pemikiran untuk dijadikan acuan dalam mencari solusi yang berkaitan dengan tradisi
WUB sehingga dapat memperkaya keilmuan dalam bidang antropologi budaya (Cross Cultural
Understanding). Dari segi praktis, makalah ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi budayawan,
para akademisi, dan instansi terkait untuk mencari solusi terhadap persoalan yang timbul sebagai
dampak dari tradisi Melayokaken.
Collections
- LSP-Conference Proceeding [1874]