PEMBEBANAN JAMINAN FIDUSlA DALAM PERJANJIAN KREDIT USAHA KECIL MENENGAH (Studi di PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Jember)

Abstract

Dalam pemberian kredit dapat menggunakan jaminan fidusia. Pembebanan jaminan fidusia dibuat secara tertulis setelah melakukan pemeriksaan terhadap objek yang dijadikan jaminan fidusia dengan tujuan untuk mengurangi resiko terjadi kredit macet maka dibuat dengan menggunakan akta otentik yaitu akta jaminan fidusia, kemudian dilakukan pendaftaran jaminan fidusia kepada Kantor Pendaftaran Jaminan Fidusia dan Kantor Pendaftaran Jaminan Fidusia mencatat dalam Buku Daftar Fidusia lalu menerbitkan Sertifikat Jaminan Fidusia. Selama waktu perjanjian kredit tersebut dapat terjadi kredit macet, yang pada umumnya akan sangat merugikan kreditur (bank), karena debitur akan mengalami hambatan dalam pelunasan hutang. Akibat yang timbul sebelum dilakukan pendaftaran jaminan fidusia bagi bank yaitu tidak menimbulkan hak kebendaan dan ciri kebendaan seperti draft de sidle dah hak preferensi tidak melekat atau mengikuti pada kreditur (bank), selain itu juga tidak akan ada kekuatan hukum yang mengikat atau melindungi bank untuk melakukan penyitaan barang jaminan untuk menutup hutang debitur. Sedangkan apabila telah dilakukan pendaftaran jaminan fidusia akan berlaku sebaliknya dan ada perlindungan hukum yang kuat bagi bank dalam hal pembuktian untuk pelunasan hutang debitur sehingga bank tidak mengalami kerugian.