Regenarasi Kalus Sansevieria Trifasciata secara in Vitro Menggunakan Hormon BA (Benzyladenine) dan NAA (Napthaline Acetic Acid)
Abstract
Sansevieria merupakan tanaman ornamental famili dari Agavaceae yang umumnya terdapat di negara Afrika. Salah satu perbanyakan Sansevieria yang dapat dilakukan saat ini adalah melalui regenerasi kalus secara in vitro. Faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan dan kecepatan pembentukan tunas salah satunya adalah Zat Pengatur Tumbuh (ZPT). Penggunaan zat pengatur tumbuh tunggal saat ini masih rendah dalam pertumbuhan tunas. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahi pengaruh kombinasi dan konsentrasi antara zat pengatur tumbuh Benzyladenine (BA) dan Napthaline Acetic Acid (NAA) dalam regenerasi kalus pada tanaman Sansevieria. Penelitian ini dilakukan di Center for Development Advanced Science and Technology (CDAST), Universitas Jember pada bulan Maret 2017 – September 2017. Ekslpan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kalus embriogenik dan non embriogenik var. trifasciata berumur ±3 bulan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 9 kombinasi perlakuan dan diulang sebanyak 4 kali. Zat Pengatur Tumbuh yang digunakan yaitu kombinasi konsentrasi Benzyladenine (BA) 1 ppm, 1.5 ppm, 2 ppm dan Napthaline Acetic Acid (NAA) 0.25 ppm, 0.50 ppm, dan 0.75 ppm serta kombinasi dari kedua zat pengatur tumbuh.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa terdapat pengaruh kombinasi BA dan NAA terhadap regenerasi Sansevieria trifasciata. Konsentrasi NAA 0.25 dan BA 1 ppm mampu mempercepat pertumbuhan tunas Sansevieria pada 20 HST. NAA 0.25 ppm + BA 2 ppm menghasilkan rata-rata 4.8 tunas. Tunas terpanjang tedapat pada perlakuan N2B2 (NAA 0.75 ppm + BA 1.5 ppm), persentase tunas yang tumbuh terdapat pada perlakuan N1B3 (NAA 0.25 ppm + BA 2 ppm) sebanyak 69%
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]