Show simple item record

dc.contributor.advisorMAJID, Abdul
dc.contributor.advisorMASNILAH, Rachmi
dc.contributor.authorHARIRI, Muhammad Afif
dc.date.accessioned2018-03-31T03:49:09Z
dc.date.available2018-03-31T03:49:09Z
dc.date.issued2018-03-31
dc.identifier.nimNIM121510501206
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/85050
dc.description.abstractJember merupakan daerah sentra penghasil jeruk siam di Jawa Timur yang lebih dikenal dengan nama jeruk Semboro. Jeruk siam jember terkenal dengan rasa manis, tekstur buah yang lunak dan segar dengan aroma yang lembut dan kulit yang mudah dikelupas. Permasalahan yang dihadapi oleh petani pada tanaman yang sudah mulai produktif adalah adanya gangguan penyakit busuk batang dengan gejala bervariasi, keluar blendok pada batang, tanaman merana, daun menguning, gugur buah jeruk, sehingga menurunkan produksi dan produktifitas jeruk setiap panennya, bahkan sampai menyebabkan tanaman mati secara maraton. Penelitian bertujuan untuk mengetahui penyebab penyakit, intensitas dan keparahan serangan penyakit diplodia melalui survey pada pertanaman jeruk siam di wilayah Kecamatan Umbulsari yang diduga sebagai lokasi potensi endemik penyakit diplodia. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Umbulsari pada Desa-desa yang telah ditentukan diantaranya Desa Umbulsari, Umbulrejo, Tegalwangi, dan Mundurejo, kemudian dilanjut isolasi di Laboratorium Hama Penyakit Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Jember. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan mengamati penyebab, intensitas dan keparahan penyakit serta upaya-upaya yang dilakukan oleh petani. Hasil penelitian diketahui penyebab penyakit diplodia disebabkan oleh Botryodiplodia theobromae Pat. pada tanaman jeruk siam di Kecamatan Umbulsari dengan serangannya pada bagian batang, cabang primer dan cabang sekunder. Persentase insidensi penyakit pada pertanaman jeruk siam di Kecamatan Umbulsari yaitu hampir setengah dari jumlah tanaman terserang penyakit diplodia. Pengamatan tingkat keparahan penyakit dilakukan sebelum pengendalian, yaitu Desa Umbulsari 27,5%, Desa Umbulrejo 34,17%, Desa Tegalwangi 38,33%, dan Desa Mundurejo 39,17%.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries121510501206;
dc.subjectPENYAKIT DIPLODIAen_US
dc.subjectTANAMAN JERUK SIAMen_US
dc.titleIDENTIFIKASI DAN KEPARAHAN PENYAKIT DIPLODIA PADA TANAMAN JERUK SIAM DI KECAMATAN UMBULSARIen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record