Show simple item record

dc.contributor.authorLioni Anka Monalisa
dc.date.accessioned2013-12-12T05:17:13Z
dc.date.available2013-12-12T05:17:13Z
dc.date.issued2013-12-12
dc.identifier.nimNIM060210191233
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/8496
dc.description.abstractSalah satu topik yang menarik pada geometri adalah teorema Marion Walter. Teorema Marion Walter menyatakan bahwa ”jika masing-masing sisi segitiga dibagi menjadi tiga bagian yang sama panjang dan masing-masing titik batas dihubungkan dengan titik sudut dihadapannya maka perpotongan garis-garis pembagi tersebut akan membentuk sebuah bangun datar segienam (heksagon). Perbandingan luas heksagon yang terbentuk dengan luas segitiga adalah 1:10”. Teorema tersebut sangat luas manfaatnya, namun demikian teorema Marion Walter tidak menjawab bilamana masing-masing sisi segitiga dibagi menjadi k bagian bilangan ganjil lainnya. Oleh karena itu penelitian lanjutan sangat diperlukan. Diambil k bilangan asli ganjil karena pada pembagian bilangan asli genap terdapat garis berat segitiga sehingga tidak terbentuk heksagon di dalam segitiga. Pada teorema Marion Walter hanya membagi sisi-sisi segitiga menjadi tiga bagian yang sama panjang. Dalam penelitian ini akan dibahas tentang pengembangan dari teorema Marion Walter tersebut, yaitu perbandingan luas heksagon dengan luas segitiga asal bilamana sisisisi segitiga dibagi menjadi k bagian yang sama panjang, dengan k bilangan ganjil. Karena Marion Walter telah membuktikan masing-masing sisi segitiga dibagi menjadi tiga bagian yang sama panjang. Maka dalam penelitian ini akan difokuskan bilangan k minimal 5 bagian. Adapun langkah-langkah yang dilakukan pada penelitian ini adalah membuat bidang kartesius, membuat sebarang segitiga pada bidang kartesius, membagi masing-masing sisi segitiga menjadi k bagian yang sama panjang, menentukan koordinat titik bagi masing-masing sisi segitiga yangmembentuk heksagon, menghubungkan titik sudut dengan titik-titik pada sisi di depannya, menentukan persamaan garisvii viii nya, menentukan titik potong garis-garis tersebut yang membentuk heksagon, menentukan luas heksagon, dan membuat kesimpulan. Hasil penelitian disajikan dalam lema atau teorema. Terdapat tiga lema dan sembilan teorema yang ditemukan dalam penelitian ini. Secara umum menunjukkan bahwa perbandingan luas heksagon dengan luas segitiga asal dimana masing-masing sisinya dibagi menjadi lima bagian sama panjang adalah 1 : 28, perbandingan luas heksagon dengan luas segitiga asal dimana masing-masing sisinya dibagi menjadi tujuh bagian sama panjang adalah 1 : 55, perbandingan luas heksagon dengan luas segitiga asal dimana masing-masing sisinya dibagi menjadi k bagian sama panjang adalah 8 : (9k2 − 1).en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries060210191233;
dc.subjectTEOREMAMARIONWALTER, PEMBAGIAN k BAGIAN DARI SISI SEGITIGAen_US
dc.titlePENGEMBANGAN TEOREMAMARIONWALTER UNTUK PEMBAGIAN k BAGIAN DARI SISI SEGITIGAen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record