dc.contributor.author | Elfiah, Ulfa | |
dc.date.accessioned | 2018-03-16T06:41:21Z | |
dc.date.available | 2018-03-16T06:41:21Z | |
dc.date.issued | 2018-03-16 | |
dc.identifier.uri | http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/84635 | |
dc.description | Makalah Ilmiah yang disampaikan dalam Workshop ”KONSEP TERKINI PERAWATAN LUKA", Tanggal 25 Februari 2018 | en_US |
dc.description.abstract | Jaman prasejarrah, penanganan luka berdasarkan pengalaman dan kepercayaan yang
dianut.Kedokteran Mesir sudah menggunakan honey sebagai bahan aseptik, mengenal
antiseptik dan antibiotik. Kedokteran Yunani degna tokoh Hipocrates sebagai tokoh
utama yang mulai mengenalkan beberapa kosep luka diantaranya:
-Luka jangan diirigasi kecuali dgn air bersih yg dididihkan atau anggur
-Freshing tepi luka
-prinsip rest & immobilisasi
- Pemakaian dressing
Abad ke-17 lahirnya para scientist mendukung perkembangan ilmu kedokteran
dengan adanya penemuan mikroskop. Abad ke-18 lahirnya teori baru seperti
klasifikasi penyembuhan luka secara primer & sekunder dan pada abad ke -19
mulainya perkembangan ilmu pengetahuan melalui penelitian: lister tentang prinsip
antiseptik pada pembedahan. Periode modern adanya pengenalan faktor yang
menstimulasi tissu repair. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.subject | Konsep Perawatan Luka Terkini | en_US |
dc.subject | Bedah Plastik | en_US |
dc.title | KONSEP PERAWATAN LUKA TERKINI DI BEDAH PLASTIK | en_US |
dc.type | Papers | en_US |