dc.description.abstract | Jumlah kecelakaan lalu lintas yang melibatkan bus semakin meningkat setiap tahunnya. Salah satu
penyebab kecelakaan lalu lintas adalah perilaku mengemudi sopir kendaraan. Perilaku manusia
ditentukan oleh tiga faktor yaitu faktor predisposisi (predisposing factors), faktor pendukung
(enabling factors), faktor pendorong (reinforcing factors). Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis faktor risiko yang berhubungan dengan perilaku mengemudi tidak aman pada sopir
bus trayek Jember-Kencong-Lumajang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian observasi
analitik dengan pendekatan cross sectional. Metode pengambilan datanya menggunakan observasi,
wawancara dan studi dokumentasi Teknik pengambilan sampel menggunakan metode simple
random sampling dangan jumlah sampel 37 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel
lama kerja (p = 0,106), masa kerja (p = 0,511), lama istirahat (p = 0,944), jam kerja (0,581),
kondisi kendaraan (p = 0,909), kondisi cuaca (p = 0,628), pendapatan (p = 0,973) dan
motivasi/dukungan keluarga (p =0,495) tidak berhubungan dengan perilaku mengemudi tidak
aman. Variabel yang berhubungan adalah waktu tempuh satu kali keberangkatan (p = 0,021) dan
tingkat pengetahuan (p = 0,027). Kesimpulan dari penelitian ini adalah faktor risiko yang
berpengaruh terhadap perilaku mengemudi tidak aman adalah waktu tempuh satu kali
keberangkatan dan tingkat pengetahuan. | en_US |