Aplikasi Pupuk Organik dan Jarak Tanam Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Singkong (Manihot Esculenta Crantz) pada Tanah Pasir di Lahan Kering
Abstract
Penurunan produksi singkong disebabkan oleh menyempitnya luas panen serta penerapan teknologi budidaya singkong yang belum tepat seperti penerapan jarak tanam dan pemupukan pada budidaya tanaman singkong. Meningkatan produksi singkong dapat dicapai melalui dua cara yaitu secara ekstensifikasi ke lahan kering berpasir dan intensifikasi yaitu meningkatan daya hasil tiap satuan luas tertentu suatu areal melalui penerapan teknologi baru diantaranya pengaturan jarak tanam singkong dan pemakaian pupuk organik pada tanah pasir di lahan kering.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis pupuk organik dan jarak tanam yang paling baik terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman singkong pada tanah pasir di lahan kering. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2017 sampai dengan Juni 2017 bertempat di Desa Mojomulyo, Kecamatan Puger, Kabupaten Jember. Penelitian ini disusun dengan menggunakan Rancangan Petak Terbagi atau Split Plot Design terdiri dari dua faktor yaitu pupuk organik yang terdiri dari 3 taraf: 1kg/ tanaman (P1), 1,5kg/tanaman (P2), 2kg/tanaman (P3) dan jarak tanam: 1x0,8 (J1), 1x1 (J2), 1x1,2 (J3).
Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak terdapat interaksi antara jarak tanam dan dosis pupuk organik terhadap pertumbuhan dan produksi singkong pada semua variabel yang diamati. Dosis pupuk organik terbaik yaitu 2kg/tanaman pada beberapa variabel yang diamati seperti variabel tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, jumlah umbi dan berat umbi. Jarak tanam berpengaruh tidak nyata terhadap semua variabel pengamatan yang diujikan
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]