ANALISIS RISIKO USAHATANI SEMANGKA (Citrullus vulgaris, Schard) DI DESA WOTGALIH KABUPATEN LUMAJANG
Abstract
Desa Wotgalih merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan
Yosowilangun yang memiliki karakteristik agroklimat dan topologi yang baik
dengan daerah lahan berpasir. Komoditas yang sesuai dengan kondisi ini adalah
semangka. Oleh karena itu, semangka menjadi komoditas utama di lahan berpasir
dan memberikan pendapatan tinggi bagi petani. Sebagian besar petani
mengusahakan komoditas semangka pada setiap musim tanam. Pada proses
pengembangannya, dihadapkan adanya ketidakpastian iklim dan ketidakpastian
harga. Ketidakpastian iklim menyebabkan fluktuasi hasil produksi. Ketidakpastian
harga menyebabkan fluktuasi harga semangka di pasaran. Tujuan penelitian
mengetahui (1) peluang risiko pendapatan usahatani semangka, (2) perilaku petani
dalam menghadapi risiko usahatani semangka, dan (3) strategi manajemen risiko
petani dalam menghadapi risiko usahatani semangka.
Penelitian ini dilakukan di Desa Wotgalih Kecamatan Yosowilangun
Kabupaten Lumajang. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dan
analitik. Sampel penelitian terdiri dari 62 petani yang diambil dari 175 petani
semangka dengan menggunakan metode simple random sampling. Metode
pengumpulan data yang digunakan metode dokumentasi, metode wawancara
terstruktur, dan metode observasi. Analisis koefisien variasi, metode Neumann-
Morgenstern, dan strategi manajemen risiko digunakan untuk mencapai tujuan
penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) risiko pendapatan usahatani semangka
yang ditunjukkan dari nilai koefisien variasi (CV) sebesar 0,7 dan batas bawah
pendapatan sebesar Rp -11.845.019,96 yang artinya usahatani semangka yang
dilakukan petani di Desa Wotgalih setiap musim tanam berpeluang mengalami
kerugian. (2) Perilaku petani semangka Desa Wotgalih mayoritas berperilaku
netral terhadap risiko (risk neutral) yang dipengaruhi oleh luas lahan dan pola
tanam. (3) Strategi ex-ante yang dilakukan dengan cara menerapkan pola tanam
dominan komoditas semangka, melakukan pengunduran waktu tanam, melakukan
penambahan dosis pupuk organik pada pemupukan dasar, melakukan usahatani
semangka dibeberapa lokasi, dan menggunakan sumber modal sendiri pada
usahatani semangka. Strategi interactive yang dilakukan dengan cara melakukan
penyulaman, mengatur jarak tanam pada musim hujan dan musim kemarau,
menggunaka pupuk tidak berbeda jenis namun berbeda volume saat ada serangan
hama dan penyakit, melakukan pengoplosan pestisida lebih dua macam jenis
dengan tindakan preventif dan kuratif, melakukan sistem penjualan timbangan,
menjual hasil panen pada tengkulak yang berbeda, dan penetapan harga dilakukan
di lahan. Strategi ex-post dilakukan dengan cara menggantungkan hidup dan
memperoleh modal dari usahatani semangka, apabila usahatani semangka
mengalami kegagalan atau harga rendah petani menjual atau menyewakan asset,
dan tindakan yang dilakukan petani jika usahatani semangka mengalami
kegagalan yaitu tetap menanam semangka lagi dan mencari penyebab kegagalan
serta mengalokasikan keuntungan untuk membeli hewan ternak.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4297]