Show simple item record

dc.contributor.advisorNUFUS, Belgis Hayyinatun
dc.contributor.authorSAFI'I, Miftahur Ramadhan
dc.date.accessioned2018-02-09T07:22:55Z
dc.date.available2018-02-09T07:22:55Z
dc.date.issued2018-02-09
dc.identifier.nimNIM130910301050
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/84244
dc.description.abstractMasalah utama Pendidikan yaitu sumber dana, karena banyak anak putus sekolah karena tidak ada biaya untuk memenuhi pendidikan. Dalam hal ini, anak putus sekolah kelak akan menjadi masyarakat buta aksara karena tidak memperoleh pendidikan formal. Salah satu Kabupaten dengan tingkat buta aksara tertinggi di Jawa Timur yaitu Kabupaten Jember yang tersebar di 31 Kecamatan. Salah satu Kelurahan di Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember dengan tingkat buta aksara cukup tinggi yaitu Kelurahan Antirogo. Melalui kerjasama dengan Universitas Jember, masyarakat buta aksara Kelurahan Antirogo dapat diminimalisir. Kerjasama antara Kelurahan Antirogo dengan Universitas Jember terjalin sejak tahun 2013 sampai saat ini dengan pendamping melakukan pendampingan terhadap masyarakat buta aksara disana. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi pendampingan terhadap masyarakat buta aksara di Kelurahan Antirogo, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember. Metode penelitian ini yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif dengan teknik penentuan informan melalui Proposive sampling dan pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Metode analisis data penelitian ini diawali pengumpulan data mentah, trankip data, pembuatan koding, kategorisasi, penyimpulan data sementara, triangulasi dan penyimpulan data akhir. Metode keabsahan data mengunakan trianggulasi sumber. Berdasarkan hasil penelitian, strategi pendampingan yang dilakukan pendamping dilakukan melalui empat tahap sebagai yaitu (1) Pengidentifikasian masyarakat buta aksara di Kelurahan Antirogo melalui Badan Pusat Statistik yang diperoleh dari Unit Pelayanan Teknis Dinas Pendidikan Kecamatan Sumbersari, selanjutnya pendamping melakukan beberapa hal sebagai berikut: (a) Mengkonsultasikan data masyarakat buta aksara di Kelurahan Antirogo, (b) Mendatangi rumah masyarakat buta aksara yang sudah di data. (2) Memilih sistem pendekatan belajar mengajar yang dilakukan pendamping terhadap masyarakat buta aksara di Kelurahan Antirogo yaitu (a) Menetapkan waktu dalam proses belajar mengajar, (b) Menetapkan media yang digunakan dalam proses belajar mengajar. (3) Metode belajar mengajar yang dilakukan pendamping pertama yaitu: (a) Menetapkan media yang digunakan dalam proses belajar mengajar, (b) Melakukan metode pembelajaran dua arah, (c) Melakukan metode Kata kunci, pemunculan masalah dan pengenalan keterampilan, (d) Membuat kelompok ketika proses belajar mengajar, (e) Melanjutkan materi ketika ada warga belajar yang belum bias, (f) Menyelingi proses pembelajaran dengan diskusi dan cerita. (4) Batas minimal keberhasilan pendampingan terhadap pengentasan buta aksara di Kelurahan Antirogo yaitu: (a) Warga belajar bisa membaca, menulis dan berhitung, (b) Warga Belajar memenuhi Aspek Kognitif, Afektif dan Psikomotorik.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries130910301050;
dc.subjectPENDAMPINGANen_US
dc.subjectPENGENTASANen_US
dc.subjectBUTA AKSARAen_US
dc.titleSTRATEGI PENDAMPINGAN TERHADAP PENGENTASAN BUTA AKSARA (Studi Deskriptif Pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember Tahun Angkatan 2013 yang Melakukan Pendampingan di Kelurahan Antirogo, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember)en_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record