PROSES PELAKSANAAN BANYUWANGI FESTIVAL DI KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN 2017
Abstract
Pariwisata merupakan salah satu potensi sumber daya yang dapat
dikembangkan oeh setiap daerah, Salah satu bentuk pariwisata yang dapat meningkatkan kunjungan
wisatawan ke daerah tersebut adalah dengan cara menyelenggarakan event. Kota di Indonesia yang
berpotensi sebagai tempat wisata dan memiliki keunikan dalam menarik para wisatawan diantaranya
adalah Kabupaten Banyuwangi, Bupati Banyuwangi menyediakan wadah untuk semua potensi-potensi yang
berada di wilayah Banyuwangi seperti upacara adat, bersih desa, upacara pernikahan, dan lain-lain
untuk dikelola oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. Kabupaten Banyuwangi mulai menyelenggarakan
event pertama kali pada tahun 2012 dengan jumlah event sebanyak 10 event sehingga pemerintah
Banyuwangi terus mengembangkan Banyuwangi Festival sehingga pada tahun 2017 sudah terdapat 72 event
yang hampir seluruhnya terselenggara. Peningkatan jumlah kunjungan wisatawan tersebut akibat kerja
sama yang terjalin baik antara stakeholder di Kabupaten Banyuwangi dalam mengembangkan
pariwisatanya, untuk mewujudkan ide tersebut maka pemerintah mengundang berbagai pihak yang terdiri
dari SKPD Banyuwangi, budayawan, tokoh masyarakat, untuk diadakan diskusi hingga terbentuknya
konsep event budaya, seni, kuliner, fashion, spiritual, dan olahraga yang dikemas dalam bentuk
festival yang terselenggara dalam waktu satu tahun dengan jadwal yang sudah ditentukan. Rangkaian
kegiatan Banyuwangi Festival, 40% merupakan kegiatan yang dilakukan oleh Pemda dan 60% merupakan
partisipasi masyarakat dan desa, melalui Banyuwangi Festival Kemeterian Pariwisata menobatkan
Banyuwangi sebagai pelaksana festival terbaik di Indonesia dan Badan PBB dunia bidang pariwisata
memenangkan Banyuwangi dalam ajang UNWTO di Madrid Spanyol untuk inovasi kebijakan pariwisata
melalui festival. Seluruh SKPD di Banyuwangi
berperan sebagai pelaksana kegiatan yang disesuaikan dengan bidangnya dengan jenis event yang
digelar, Banyuwangi Festival bisa berjalan dengan sukses dengan biaya yang minim karena festival
adat yang ada di Banyuwangi sudah terselenggara jauh sebelum Banyuwangi Festival diadakan, oleh
sebab itu pemerintah hanya tinggal mengemas, membantu proses promosi, dan memberikan sarana
prasarana. Disbudpar Kabupaten Banyuwangi menjadi ujung tombak dalam pelaksanaan program
pengembangan potensi pariwisata yang dapat meningkatkan jumlah kunjungan mulai dari infrastruktur,
destinasi, sarana dan prasarana hingga kemasan yang menarik. Disbudpar memiliki tiga peran
sekaligus yaitu sebagai motivator, fasilitator, dan dinamisator.