dc.description.abstract | Banyak Industri yang masih mengunakan tenaga manusia secara fisik
(manual handling) yang mana otot merupakan modal utama tenaga kerja dalam melaksanakan
pekerjaannya. Sehingga kontraksi otot yang berlangsung lama menyebabkan kelelahan otot yang
merupakan penyebab terjadinya kelelahan kerja. Kondisi kerja yang perlu diperhatikan pada
Treblasala Cocoa Factory yang merupakan pabrik pengolahan biji kakao di Banyuwangi adalah aktivitas
mengangkut karung berisi biji kakao yang telah disortir ke dalam 3 gudang berdasarkan mutu biji
secara manual dan dilakukan selama 8 jam sehari. Sehingga perlu adanya inovasi untuk meningkatkan
efisiensi kerja supaya dapat bekerja secara nyaman, aman, dan tingkat kelelahan dapat dikendalikan.
Proyek akhir ini merupakan prototipe robot pengangkut beban berbasis line follower yang menggunakan
sensor photodioda dan LED (Light Emitting Diode) dalam pembacaan garis. Dan terdapat sebuah sensor
berat yakni load cell sebagai timbangan dalam menentukan berat benda yang nantinya akan diangkut
robot menuju titik yang sudah ditentukan. Beban yang digunakan dalam proyek akhir ini diantaranya
250 gram, 500 gram, dan 750 gram.
Dalam sistem kerjanya robot akan mengangkut beban ke titik A jika diberi beban 250 gram, sedangkan
ketika diberi beban 500 gram robot akan mengangkut beban ke titik B, dan jika diberi beban 750 gram
robot akan mengangkut beban ke titik C. Dalam pengujiannya, waktu tempuh finish ke start lebih
besar dibandingkan daripada start ke finish. Hal ini dikarenakan pada proses pengambilan data dari
finish ke start terdapat tiga aksi yang dilakukan robot diantaranya putar balik robot di titik
finish, perjalanan robot menuju titik start, dan putar balik robot di titik start. Sedangkan proses
pengambilan data dari start ke finish hanya terdapat satu kali aksi yakni saat robot mulai berjalan
setalah diberi beban sampai robot berhenti di titik finish ( titik A, B, dan C ). | en_US |