Show simple item record

dc.contributor.advisorWAHYUNI, Wiwiek Sri
dc.contributor.advisorHARTADI
dc.contributor.authorISMAYANTI, Dini
dc.date.accessioned2018-01-31T01:13:04Z
dc.date.available2018-01-31T01:13:04Z
dc.date.issued2018-01-31
dc.identifier.nimNIM991510401224
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/84112
dc.description.abstractSelama tahun 1998-2002 wereng coklat menjadi hama penting di Desa Sumberlesung dengan populasi cukup tinggi dan pada Juni 2002 beberapa lahan padi yang ditanami varietas IR-66 mengalami puso. Penelitian bertujuan untuk mengetahui (1) faktor-faktor yang mempengaruhi keberadaan hama wereng coklat selalu ditemukan pada pertanaman padi di Desa Sumberlesung, (2) faktor-faktor yang mempengaruhi budaya petani dalam bertanam padi dengan perkembangan populasi wereng coklat, dan (3) derajad ketahanan varietas padi setelah dihadapkan pada cara bertanarii dan perkembangan populasi wereng coklat dilapangan tahun 2003. Berdasarkan pada penelitian lapang diketahui bahwa perkembangan populasi wereng coklat di Desa Sumberlesung karena ( ) 50 % petani menanam padi tiga kali setahun dengan cara bertanam yang konvensional, (2) varietas yang ditanam mempunyai derajat ketahanan bervariasi, (3) cara tanam tidak serempak dan (4) jarak tanam tidak teratur. Keadaan wereng coklat _yang endemik ini disebabkan karena heterogenesitas pendidikan petani (formal, non formal, organisasi kelompok tani dan pengetahuan tentang wereng coklat), air irigasi melimpah, tenaga kerja dan alat bajak terbatas, situasi ekonomi petani yang mayoritas kurang mampu dan kepemilikan lahan yang rata-rata 0,3 ha/petani. Budaya petani yang demikian mengakibatkan petani sul it mengabsorpsi dan mengadopsi inovasi pertanian. Sumber informasi cara pemeliharaan tanaman terutama monitoring dan usaha pengendalian kurang mendapat tanggapan (P>0,05) sehingga mempengaruhi perkembangan populasi wereng coklat di Desa Sumberlesung. Varietas Widas, IR-66, Sidomuncul (MT Januari-Februari 2003 dan April-Juli 2003) serta Sintanur (MT April-Juli 2003) terserang wereng coklat dengan populasi rendah, intensitas serangan ringan dan statusnya tidak merugikan. Berdasarkan pada (1) penanaman varietas IR-66 terus-menerus, (2) bibit yang ditanam bukan Fl/F2 (bersertifikat), (3) pola tanam tidak serempak, (4) waktu tanam yang tidak beraturan dan (5) jarak tanam tidak teratur, maka varietas IR-66 dikategorikan mengalami degradasi ketahanan, dan Widas, Sidomuncul serta Sintanur masih cukup tahan terhadap wereng coklat.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries991510401224;
dc.subjectBudaya bertanam padien_US
dc.subjectDesa Sumberlesungen_US
dc.subjectpopulasi wereng coklaten_US
dc.subjectderajad ketahanan vatietas padien_US
dc.titleHUBUNGAN BUDAYA MASYARAKAT DESA SUMBER LESUNG KECAMATAN LEDOK OMBO, JEMBER DALAM BERTANAM PADI DENGAN PERKEMBANGAN POPULASI WERENG COKLAT PADA MUSIM TANAM APRIL JULI 2003en_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record