dc.description.abstract | . Pengusahaan tanaman hortikultura masih terbatas pada usaha kecil saja sehingga produksi yang dihasilkan masih rendah. Salah satu kendala pengembangan komoditas hortikultura adalah lemahnya modal usaha yang dimiliki petani. Kesulitan permodalan ini juga dialami petani bawang merah di Kecamatan Ambulu sehingga perlu adanya kredit dengan bunga ringan. Kredit merupakan alat untuk membantu penciptaan modal yang dapat dipergunakan untuk pembelian sarana produksi usahatani bawang merah. Pemerintah Kabupaten Jember dalam membantu kesulitan modal petani bawang merah di Kecamatan Ambulu dengan memberikan kredit lunak sebesar Rp. 100 juta dengan bunga 1°/0 per bulannya kepada 15 petani bawang merah di Kecamatan Ambulu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor — faktor yang mempengaruhi produksi usahatani bawang merah dan perbandingan produktivitas, efisiensi biaya produksi dan efisiensi ekonomi usahatani bawang merah antara penerima kredit dengan bukan penerima kredit di Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember.
Daerah penelitian ditentukan secara sengaja di Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember dengan pertimbangan bahwa Kecamatan Ambulu merupakan kecamatan penghasil bawang merah dengan produktivitas tertinggi di Kabupaten Jember. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif korelasional dan komparatif dengan metode pengambilan contoh secara Total Sampling dengan jumlah sampel 34 petani bawang merah dengan sebaran menurut strata penerimaan kredit yaitu 15 petani penerima kredit dan 19 petani bukan penerima kredit. Data primer diperoleh dengan wawancara langsung dengan petani bawang merah dan data sekunder diperoleh dari instansi yang terkait. Metode analisis yang digunakan meliputi Cobb — Douglas, Produktivitas, R/C ratio, B/C ratio, Profit Function, Fungsi Permintaan Input dan uji — t.
Hasil penelitian yang diperoleh adalah (1) faktor produksi bibit dan dummy kredit berpengaruh nyata terhadap produksi usahatani bawang merah, sedangkan faktor luas lahan, pupuk, tenaga kerja manusia dan obat—obatan berpengaruh tidak nyata terhadap produksi usahatani bawang merah, (2) produktivitas usahatani bawang merah penerima kredit berbeda nyata dan lebih besar daripada produktivitas usahatani bawang merah bukan penerima kredit, (3) biaya produksi usahatani bawang merah penerima kredit lebih efisien daripada usahatani bawang merah bukan penerima kredit, (4) usahatani bawang merah penerima kredit secara ekonomi lebih efisien daripada usahatani bawang merah bukan penerima kredit. | en_US |