KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIKA SISWA SMP DALAM PENYELESAIAN SOAL MATEMATIKA
Abstract
Matematika merupakan ilmu dasar yang berguna bagi kehidupan manusia
diantaranya yaitu matematika mendasari perkembangan teknologi modern,
matematika mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu dan matematika
memajukan daya pikir manusia. Proses pembelajaran merupakan aktivitas yang
paling utama dalam proses pendidikan di sekolah. Pembelajaran matematika
merupakan suatu proses belajar mengajar yang terdiri dari kombinasi dua aspek, yaitu
belajar yang dilakukan oleh siswa dan mengajar yang dilakukan oleh guru sebagai
pengajar (pendidik).
Kemampuan koneksi matematika merupakan salah satu dari lima standar
proses yang harus dimiliki siswa dalam belajar matematika. Kemampuan koneksi
matematika memegang peranan yang amat penting dalam upaya meningkatkan
pemahaman matematika. Orang yang telah memahami suatu kaidah berarti mampu
mengerti beberapa konsep. Setiap konsep matematika berkaitan dengan konsep yang
lain. Begitupula dengan yang lainnya, misalnya dalil dan dalil, antara teori dan teori,
antara topik dengan topik, ataupun antara cabang matematika dengan cabang
matematika lain.
Berdasarkan uraian di atas, rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana
kemampuan koneksi siswa SMP dalam penyelesaian soal matematika. Adapun tujuan
penelitian ini yaitu mendeskripsikan kemampuan koneksi matematika siswa SMP
dalam menyelesaikan soal matematika.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan subjek penelitian
sebanyak dua subjek yang memiliki kemampuan tinggi dan setara. Dalam penelitian
ini data diperoleh dari hasil pekerjaan subjek yang kemudian dilakukan wawancara berbasis tugas yang bertujuan untuk menggali informasi terhadap segala apa yang
dipikirkan dan dilakukan subjek. Peneliti merupakan instrumen utama dalam
mengumpulkan data. Selain peneliti sebagai instrumen dalam penelitian ini, peneliti
dibantu dengan instrumen pendukung, yaitu (1) instrumen tugas penyelesaian soal
matematika, (2) pedoman wawancara. Kegiatan yang dilakukan peneliti selama
proses pengambilan data di lapangan adalah pemberian tes penyelesaian soal dan
wawancara terhadap dua subjek kemudian dilakukan pengumpulan data dan analisis
data.
Hasil penelitian yang diperoleh, yaitu awalnya S1 kurang memahami soal
terlihat dari kutipan wawancara di awal dia tidak langsung menyebutkan bahwa
rumah Budi terletak pada jarak terdekat dengan sekolah. Setelahnya S1 memahami
keterkaitan data yang diketahui dan yang ditanyakan, S1 dapat memamhami cara
menyelesaikan soal yaitu mencari nilai x terlebih dahulu, didapat x yaitu 50 kemudian
subjek mengsubtitusikan nilai x ke dalam sisi-sisi segitiga sehingga didapat masingmasing
sisinya 60 meter, 80 meter, dan 100 meter. Setelah itu S1 mencari jarak
terdekat antara rumah Budi dengan sekolah dengan menghubungkan konsep luas
segitiga.
Melalui gambar, S2 memahami keterkaitan antara data yang diketahui dan
yang ditanyakan, sehingga S1 memamhami cara menyelesaikan soal yaitu mencari
nilai x dengan menggunakan rumus phytagoras kemudian difaktorkan untuk
menemukan nilai x. Setelah nilai x didapat yaitu 50 kemudian subjek
mengsubtitusikan nilai x ke dalam sisi-sisi segitiga sehingga didapat masing masing
sisinya 60 meter, 80 meter, dan 100 meter dengan mengaitkan informasi sebelumnya.
Setelah itu S2 mencari jarak terdekat antara rumah budi dengan sekolah dengan
menghubungkan konsep luas segitiga. Keterbatasan dalam penelitian ini adalah
terbatasnya subjek yang hanya berjumlah dua.
Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka dapat disimpulkan untuk
memahami soal, S1 harus membaca berulang-ulang. Selain itu, S1 juga tidak
langsung memahami bahwa rumah Budi terletak pada jarak terdekat dengan sekolah itu juga bagian dari soal yang nanti digunakan dalam menyelsaikan soal. Selanjutnya
S1 mengkoneksikan antarkonsep matematika dan konsep matematika dengan
kehidupan sehari-hari sehingga dapat menyelesaikan soal dengan benar. S2 membaca
soal dua kali untuk memahami soal. Kemudian S2 menyebutkan jarak-jarak yang
sudah diketahui dalam soal kemudian menggambar sehingga membentuk segitiga
siku-siku. Selanjutnya S2 menghubungkan antar konsep matematika dan antar konsep
matematika dengan kehidupan sehari-hari sehingga dapat menyelesaikan soal dengan
benar.
Berdasarkan hasil analisis data penelitian dan pembahasan yang telah
diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kedua subjek
memiliki kemampuan mengkoneksikan antarkonsep matematika dan konsep
matematika dengan kehidupan sehari-hari.