dc.description.abstract | Realitas penduduk miskin di sekitar perkebunan dan kehutanan juga terjadi di
Kabupaten Jember, termasuk penduduk miskin di sekitar perkebunan kopi yang
sebagian besar dimiliki oleh Perusahaan Terbatas Perkebunan (PTP). Penduduk
miskin di sekitar perkebunan kopi di Jember tersebar di Kecamatan Panti,
Kecamatan Mayang, Kecamatan Jelbug, Kecamatan Arjasa, Kecamatan Silo, dan
Kecamatan Sumber Baru.Permasal ahannya adal ah apakah “pengembangan
kapasitas diri” mel al ui optimal isasi pemanfaatan modal sosial dan perencanaan
partisipatif pemberdayaan ekonomi kreatif bagi masyarakat miskin di sekitar
perkebunan kopi untuk menanggulangi kemiskinan sudah dilakukan atau belum.
Jikalau sudah, bagaimana produk penanggulangan kemiskinan yang ada dan apakah
upaya yang dilakukan sudah efektif dalam menanggulangi masyarakat miskin?.
Jikalau belum, langkah-langkah apa yang dilakukan untuk mengoptimalisasi
“pengembangan kapasitas diri” mel al ui pemanfaatan modal sosial dan perencanaan
partisipatif pemberdayaan ekonomi kreatif di luar ekonomi perkebunan?. Analisis
data ini sangat perlu untuk memperoleh gambaran penanggulangan kemiskinan
masyarakat di sekitar perkebunan kopi. Melalui analisis data ini kemudian disusun
rencana tindak dan implementasi rencana tindak yang sudah disiapkan. Dalam
menyusun rencana tindak maupun implementasi rencana tindak penanggulangan
kemiskinan masyarakat di sekitar perkebunan kopi dipergukan metode Participant
Rural Appraisal (PRA). Metode ini merupakan metode perencanaan partisipatif
yang melibatkan multipihak dan dipergunakan untuk memfasilitasi pandangan
mendalam masyarakat terhadap diri sendiri dan kemungkinan-kemungkinannya,
dan memungkinkan para anggota untuk menyampaikan gagasan, penemuan mereka
dengan cara mereka sendiri yang bervariasi, bermakna, dan dapat dipakai serta
realistis. | en_US |