TINGKAT KERAGAMAN COLLEMBOLA SEBAGAI BIOINDIKATOR DI EKOSISTEM REFERENSI DAN ZONA REHABILITASI TAMAN NASIONAL MERU BETIRI DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI BUKU PANDUAN LAPANG
Abstract
Taman Nasional Meru Betiri merupakan satu satunya Taman Nasional
yang dapat temukan di Kabupaten Jember. Ekosistem referensi dan zona
rehabilitasi yang terdapat di Taman Nasional Meru Betiri memiliki pepohonan
yang menghasilkan serasah sehingga dapat ditemukan keragaman Collembola.
Collembola merupakan serangga tanah yang dapat digunakan sebagai bioindikator
karena responnya yang sensitif terhadap pengelolaan lahan.
Tujuan pada penelitian kali ini yaitu untuk mengetahui perbedaan
keragaman Collembola pada ekosistem referensi dan zona rehabilitasi Resort
Wonoasri Taman Nasional Meru Betiri, untuk mengetahui tingkat keragaman
Collembola dapat digunakan sebagai bioindikator kerusakan ekosistem, dan untuk
mengetahui kelayakan buku hasil penelitian tentang tingkat keragaman
Collembola di ekosistem referensi dan zona rehabilitasi Taman Nasional Meru
Betiri sebagai buku panduan lapang.
Metode pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode
perangkap sumuran (pitfall traps). Metode perangkap sumuran (pitfall traps)
dilakukan dengan cara menanam gelas plastik berisi alkohol 70% sedalam 15 cm
kemudian ditutupi plastik bagian atasnya supaya tidak ada air yang masuk,
kemudian di tunggu 3 hari untuk dilakukan pengambilan sampel pada perangkap
sumuran. Sampel yang diamati berupa jumlah Collembola yang didapatkan dari
perangkap sumuran tersebut. Data dianalisis dengan Indeks Keragaman (H’), Uji
t, Rumus Persentase dan uji kelayakan buku panduan lapang.
Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari hingga Maret 2017. Dari hasil
penelitian didapatkan 10 spesies Collembola yaitu Lepidocyrtus cyaneus, Entomobrya sp. (1), Paronellides sp., Monobella grassei, Salina banksi,
Isotomurus balteatus, Neanura muscorum, Salina sp., Entomobrya sp., dan
Harlomillsia sp. Indeks keragaman Collembola yang ditemukan pada ekosistem
referensi didapatkan yaitu 0,9989 sedangkan zona rehabilitasi 0,9294.
Berdasarkan Uji t yang telah dilakukan didapatkan nilai Sig P=0,000. Persentase
kerusakan yang didapatkan adalah terdapat 7% kerusakan ekosistem yang terjadi
di kawasan Curahmaang Resort Wonoasri Taman Nasional Meru Betiri. Rerata
nilai validasi buku didapatkan 86,2 yaitu sangat layak.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan terdapat perbedaan keragaman
Collembola pada ekosistem referensi dan zona rehabilitasi dengan indeks
keragaman Collembola yang ditemukan pada ekosistem referensi didapatkan yaitu
0,9989 sedangkan zona rehabilitasi 0,9294. Berdasarkan tabel uji t dapat diketahui
bahwa kedua lokasi menunjukkan perbedaan keragaman spesies Collembola
secara signifikan (P=0,000). Terjadi kerusakan ekosistem sebesar 7% pada zona
rehabilitasi kawasan Curahmalang Taman Nasional Meru Betiri. Rerata nilai
validasi buku sebesar 86,5 yaitu sangat layak artinya semua item pada item yang
dinilai sangat sesuai dan tidak ada kekurangan dengan produk buku sehingga
dapat digunakan sebagai buku panduan lapang di Balai Taman Nasional Meru
Betiri.