Analisis Persediaan Bahan Baku dan Keberlanjutan Agroindustri Kripik Gadung di Desa Arjasa Kecamatan Sukowono Kabupaten Jember
Abstract
Umbi gadung tergolong tanaman umbi-umbian yang cukup popular walaupun kurang mendapat perhatian. Umbi gadung di Kabupaten Jember bukan merupakan tanaman utama yang dikembangkan dan masih jarang petani yang membudidayakan umbi gadung karena belum memiliki nilai ekonomis. Padahal produktivitas umbi gadung mencapai 20 ton/Ha bila dibandingkan dengan ubi kayu yang hanya 7,4 ton/Ha. Oleh karena itu, pemanfaatan umbi gadung menjadi produk olahan perlu ditingkatkan dan dikembangkan.
Desa Arjasa merupakan satu-satunya desa di Kecamatan Sukowono yang mengolah umbi gadung menjadi kripik gadung. Permasalahan yang dihadapi pada agroindustri kripik gadung di Desa Arjasa adalah pemesanan bahan baku dari luar daerah, pengadaan bahan baku yang masih tradisional, sifat bahan baku yang mudah rusak dan keterbatasan modal pemilik agroindustri kripik gadung menjadi alasan untuk menganalisis persediaan bahan baku umbi gadung dengan tujuan meminimumkan biaya. Kegiatan agroindustri kripik gadung agar dapat berjalan dengan baik, maka harus ada keterkaitan antara masing-masing komponen yang mempengaruhi kegiatan agroindustri tersebut guna menjaga keberlanjutan agroindustri kripik gadung.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) tingkat pemesanan bahan baku kripik gadung di Desa Arjasa, (2) tingkat pemesanan kembali bahan baku kripik gadung di Desa Arjasa, dan (3) keberlanjutan agroindustri kripik gadung di Desa Arjasa. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2016 sampai Febuari 2017. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analitik dan metode deskriptif. Analisa data yang digunakan adalah analisis Economic Order Quantity (EOQ), Re-Order Point (ROP) dan analisis keberlanjutan agroindustri kripik gadung (Rap-Kripik Gadung)
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]