dc.contributor.author | Hasba, Irham Bashori | |
dc.contributor.author | Wildana, Dina Tsalist | |
dc.date.accessioned | 2017-11-02T07:49:31Z | |
dc.date.available | 2017-11-02T07:49:31Z | |
dc.date.issued | 2017-11-02 | |
dc.identifier.issn | 2086-7549 | |
dc.identifier.uri | http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/82978 | |
dc.description | JURISDICTIE (Jurnal Hukum dan Syariah), Vol 6, No 2, 2015 | en_US |
dc.description.abstract | This study addressed the issue of fulfillment of the rights of working women by
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan. The approach
taken in this study using the empirical sociology of law analysis and data
collection using qualitative techniques such as observation and interviews. The
results of this study indicate that women workers in the tobacco sector companies
scattered in the district Mayang based analysis using the law number 13 of 2003
suggests that the absence of the right to women workers as set out in the
legislation. But on the other, the company cannot be blamed entirely on the
practice of considering the existence of an unwritten system where the job search
process is set by the agent without providing and presenting a working agreement
prior to workers. This happens because, according to the author because of the
lack of knowledge that qualified for the women who work in the sector.
Penelitian ini membahas masalah pemenuhan hak perempuan yang bekerja
menurut Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan.
Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini bersifat empiris dengan
menggunakan analisa sosiologi hukum dan pengumpulan datanya menggunakan
teknik kualitatif berupa observasi dan wawancara. Penelitian ini menjelaskan
bahwa pekerja perempuan di sektor perusahaan tembakau yang tersebar di
Kecamatan Mayang berdasarkan analisa menggunakan Undang-Undang Nomor
13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan menunjukkan bahwa tidak adanya
pemenuhan hak atas pekerja perempuan sebagaimana tertuang dalam undangundang
tersebut.
Perempuan
pekerja
di
sector
ini
tidak
memperoleh
jaminan
kerja
layaknya
pekerja yang diatur dalam undang-undang. Namun disisi lainnya,
perusahaan tidak dapat disalahkan sepenuhnya atas praktek tersebut mengingat
adanya sebuah sistem tak tertulis dimana proses pencarian kerja diatur oleh agen
yang tanpa memberikan dan menyuguhkan perjanjian kerja terlebih dahulu kepada
pekerja. Hal tersebut terjadi karena menurut hemat penulis karena tidak adanya
pengetahuan yang mumpuni bagi para perempuan yang bekerja di sector tersebut. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.subject | Pekerja Perempuan | en_US |
dc.subject | Tembakau | en_US |
dc.subject | UU Ketenagakerjaan | en_US |
dc.title | Perempuan dan Tembakau di Mayang Kabupaten Jember: Perspektif Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan | en_US |
dc.type | Article | en_US |