dc.description.abstract | Dalam pendidikan anak usia dini terdapat salah satu perkembanagan yang
penting dan harus di maksimalkan, yakni perkembangan fisik (motorik).
Pembelajaran fisik (motorik) merupakan pembelajaran dasar dalam koordinasi
gerakan. Aspek pembelajaran motorik dalam pendidikan aspek yang berhubungan
dengan tindakan yang ditampilkan siswa setelah menerima materi dari guru.
Artinya, mereka bertindak sesuai dengan perasaan dampen getahuan mereka.
Berdasarkan hasil observasi pada kelompok B di TK PGRI Arjuna Kecamatan
Kalisat Kabupaten Jember yang berjumlah 31 anak, diperoleh data kemampuan
motorik halus yang bervariasi, untuk 20 anak atau sekitar 64,52% masih belum
berkembangan dengan baik, sedangkan untuk 11 anak atau sekitar 35,48%
kemampuan motorik halus sudah berkembangan dengan baik. Penyebab yang
mendasari yaitu kegiatan pembelajaran yang digunakan guru kurang bervariasi
sehingga anak menjadi tidak fokus dan bosan dalam mengikuti pembelajaran.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah: (1) Bagaimanakah penerapan kegiatan menganyam dalam
meningkatkan kemampuan motorik halus anak kelompok B di TK PGRI Arjuna
Kecamatan Kalisat Kabupaten Jember Tahun Pelajaran 2016/2017?; dan (2)
Bagaimanakah peningkatan kemampuan motorik halus anak kelompok B melalui
kegiatan menganyam huruf di TK PGRI Arjuna Kecamatan Kalisat Kabupaten
Jember Tahun Pelajaran 2016/2017?.
Penelitian ini dilakukan di TK PGRI Arjuna Kecamatan Kalisat Kabupaten Jember. Subjek penelitian ini adalah anak kelompok B yang berjumlah
31 anak, yang terbagi atas 13 anak laki-laki dan 18 anak perempuan. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dan menggunakan model
penelitian Arikunto. Setiap siklus terdiri atas 4 tahap yaitu perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Metode pengumpulan data yang
digunakan adalah metode observasi, wawancara, dokumentasi, dantes. Analisis
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kuantitatif dan
kualitatif.
Proses penerapan media menganyam pita untuk meningkatkan
kemampuan motorik halus anak kelompok B di TK PGRI Arjuna tahun pelajaran
2016/2017 dilaksanakan dalam 2 siklus. Hambatan yang dialami pada siklus I
tindakan pertama yakni anak kurang terkondisi dikarenakan media yang guru
pakai sebagai peraga kurang jelas dan terlalu kecil. Siklus I tindakan kedua guru
mempraktekkan didepan dan siswa mengikuti namun sudah tanpa bantuan guru.
Hambatan yang ada pada tindakan pertama diperbaiki dengan cara guru
menggunakan peraga yang lebih besar dan jelas, sehingga anak lebih fokus
mengikuti intruksi guru namun ada hambatan lain yakni anak mulai bosan dengan
anyaman teknik tunggal. Berdasarkan hambatan yang ada pada siklus I maka guru
melakukan tindakan perbaikan yakni dengan menggunakan media peraga yang
lebih besar dan mempraktekkan teknik anyaman tunggal ganda yang membuat
anak tidak bosan dan lebih fokus dalam mengikuti pembelajaran. Peningkatan
kemampuan motorikhalus anak kelompok B di TK PGRI Arjuna tahun pelajaran
2016/2017 dapat dilihat dari perolehan nilai rata-rata kelas pada pra siklus 55,04,
siklus I tindakan pertama 59,88, siklus I tindakan kedua 66,73, dan siklus II
meningkat menjadi 70,16.
Saran yang dapat disampaikan yaitu, guru menggunakan media
menganyam pita dalam proses pembelajaran motorik halus, kepala sekolah hendaknya menyarankan para guru untuk menggunakan media menganyam pita
dalam pembelajaran peningkatan motorikhalus anak, dan untuk peneliti lain
hendaknya menjadikan acuan dalam penelitian sejenis. | en_US |