SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KAMBING DAN DOMBA MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR (STUDI KASUS UNIT PELAKSANA TEKNIS PEMBIBITAN TERNAK (UPT) DAN HIJAU MAKANAN TERNAK (HMT) GARAHAN)
Abstract
Kambing dan domba merupakan salah satu ternak yang banyak dibudidayakan
oleh masyarakat. Dinas Peternakan UPT PT dan HMT juga memiliki tugas untuk
mengembangkan peternak binaan dengan melakukan kerja sama dengan masyarakat
dalam melakuakan budidaya ternak terutama kambing dan domba. Hasil usaha dan
kerja sama dapat memenuhi tujuan dan hasil maksimal dengan memperhatikan
manajemen pemeliharaan terutama dalam bidang kesehatan ternak. Terbatasnya
tenaga medis mengakibatkan kurang optimalnya dalam penanganganan penyakit.
Pengetahuan masyarakat sekitar mengenai penyakit dan penaanganan penyakit
kambing dan domba menjadi faktor yang mempengaruhi proses budidaya ternak.
Pengetahuan penyakit yang terbatas mengakibatkan penanganan menjadi lambat dan
melakukan penanganan yang tidak tepat sehingga mengakibatkan parahnya penyakit.
Sistem pakar diagnose penyakit kambing dan domba merupakan aplikasi yang
dapat membantu dalam menentukan penyakit pada kambing dan domba. Sistem pakar
ini menerapkan metode certainty factor yang merupakan salah satu metode dalam
sistem pakar. Certainty factor digunakan dalam perhitungan persentase tingkat
keyakinan penyakit yang diderita. Nilai certainty factor didapat dari nilai MB dan
nilai MD yang dimasukan oleh pakar pada setiap gejala. Nilai akhir certainty factor
didapatkan dari perhitungan kombinasi dari masing-masing gejala. Hasil perhitungan
persentase penyakit akan ditampilkan pada sistem, nilai tertinggi merupakan nilai
yang merupakan penyakit yang terpilih dan ditampilkan detail informasi penyakit
tersebut. Basis pengetahuan yang terdapat pada sistem ini meliputi penyakit, gejala dan kaidah atau aturan yang digunakan pada proses perhitungan dalam menentukan
penyakit.
Pelaksanaan penelitian ini terdiri dari tiga tahap yaitu tahap pengumpulan
data, tahap analisis dan tahap pengembangan sistem. Tahap pengumpulan data
dilakukan melalui studi literatur dan wawancara kepada narasumber. Tahap analisis
dilakukan untuk menganalisis data yang didapatkan. Tahap pengembangan sistem
dilakukan dengan mengadopsi model waterfall yang dimulai dari analisis kebutuhan
fungsional dan non-fungsional sistem, pembuatan desain sistem, penulisan kode
program, pengujian sistem dan perawatan. Sistem ini dibangun menggunakan bahasa
pemrograman Page Hypertext Pre-Processor (PHP) dan framework Code Ignither
(CI). Berdasarkan hasil pengujian terhadap sistem, sistem yang dibangun dapat
memberikan hasil persentase keyakinan pasien menderita demam tifoid serta saran
penanganan berdasarkan gejala yang dialami oleh pasien.