PENERAPAN ALGORITMA DJIKSTRA DALAM PENCARIAN RUTE TERPENDEK TRUK PENGANGKUT SAMPAH (STUDI KASUS : KABUPATEN JEMBER)
Abstract
Aktivitas manusia dalam memanfaatkan alam selalu meninggalkan sisa yang dianggap sudah tidak berguna lagi sehingga diperlakukan sebagai barang buangan, yaitu sampah dan limbah (Widyatmoko dan Sintorini, 2002). Timbulan sampah di Kabupaten Jember yang tidak terlayani banyak yang dibiarkan membusuk dan dibuang ke lahan kosong. Jarak dari Tempat Pembuangan Sementara (TPS) ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) juga menjadi dasar masalah. Proses pengangkutan sampah yang menjadi salah satu faktor penghambat yang seharusnya dapat dicari solusinya dengan mencari rute terpendek yang dapat dilalui kendaraan pengangkut sampah dalam melakukan proses pengangkutan sampah dari sumber ataupun dari TPS ke TPA. Untuk mendukung usaha pengangkutan sampah dapat kita terapkan dalam sebuah sistem. Dalam Teori Graf terdapat kajian yang membahas tentang pencarian rute terpendek. Salah satunya ialah algoritma Dijkstra. Algoritma Dijkstra memiliki konsep untuk pencarian rute terpendek, yakni memilih sisi dengan bobot terkecil yang menghubungkan sebuah simpul yang sudah terpilih dengan simpul yang sudah terpilih dengan simpul lain yang belum terpilih. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya dan konsep dari algoritma Djikstra itu sendiri dapat dilihat bahwa algoritma Dijkstra cocok untuk diterapkan sebagai solusi pemecahan masalah pada penelitian ini dan diterapkan dalam pembangunan sebuah sistem pencarian rute terpendek truk pengangkut sampah di Kabupaten Jember.