Pengembangan Modul Fisika (Karakteristik Gelombang) Berbasis Metakognitif dalam Pembelajaran Fisika di MAN Bondowoso
Abstract
Belajar fisika bukan hanya mencari jalan penyelesaian dari persamaan, tetapi
juga belajar mendeskripsikan, belajar tentang suatu fenomena, dan memahami sistem
fisika. Oleh karena itu siswa membutuhkan pengetahuan tentang apa yang diketahui
dan tidak diketahui, bagaimana memecahkan masalah, membuat perencanaan
pemecahan masalah, membuat tahap-tahap pemecahan masalah, memberi alasan
mengapa melakukan pemecahan masalah dengan cara yang ditempuhnya, memonitor
proses belajar dan kemajuannya ke arah tujuan saat melaksanakan rencana, serta
mengevaluasi apa yang dilakukan. Aktivitas-aktivitas tersebut merupakan aktivitas
metakognitif yang dapat dilatih pada siswa salah satunya melalui modul. Modul fisika
berbasis metakognitif dapat melatihkan kemampuan metakognitif dan memahami
materi sehingga siswa dapat belajar menjadi pebelajar mandiri. Tujuan dari penelitian
ini yaitu, 1) menghasilkan modul fisika (karakteristik gelombang) berbasis
metakognitif yang valid, 2) mendeskripsikan ketuntasan hasil belajar siswa, 3)
mendeskripsikan kemampuan metakonitif siswa.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Desain pada
penelitian ini menggunakan model pengembangan 4-D. Model 4-D terdiri dari 4
tahap, yaitu define, design, develop, dan disseminate. Namun pada tahap penyebaran
(disseminate) tidak dilaksanakan karena hanya sampai pada uji kelayakan /validitas.
Penelitian dilaksanakan di MAN Bondowoso kelas XI IPA 1 pada semester genap
tahun ajaran 2016/2017. Penentuan sampel penelitian menggunakan teknik purposive
sampling melalui analisis siswa dengan responden sebanyak 41 siswa. Sumber data
dari penelitian ini adalaah lembar validasi, lembar post-test siswa, lembar
pengematan observasi, dan angket kemampuan metakognitif siswa. Teknik analisis
data yang digunakan dalam penelitian dengan cara mendeskripsikan sesuai dengan
kategori dari masing-masing sumber data yang didapatkan.
Validitas modul fisika (karakteristik gelombang) berbasis metakognitif
diperoleh skor sebesar 4,25 pada kajian instruksional dan pada kajian teknis diperoleh
skor sebesar 4,29. Dengan demikian modul yang dikembangkan memiliki kriteria
valid dan dapat digunakan dalam pembelajaran. Melalui uji pengembangan hasil
belajar siswa dapat diketahui tuntas secara classical dengan presentase 82,93 %
dimana 34 dari 41 siswa memiliki kriteria sangat baik. Hasil dapat diperoleh dengan
sangat baik tidak lepas dari modul fisika (karakteristik gelombang) berbasis
metakognitif yang digunakan selama pembelajaran. Selanjutnya diketahui
kemampuan metakognitif siswa berada pada kemampuan tinggi sebanyak 20 siswa
dan kemampuan metakognitif sedang sejumlah 21 siswa. Siswa yang memiliki
kemampuan metakognitif sedang termasuk pada tingkat aware use yaitu jenis
berpikir yang menunjukan seseorang menyadari “apa” dan “kapan” dia melakukan
sesuatu. Siswa menyadari segala sesuatu yang dilakukan dalam memecahkan
masalah. Siswa yang memiliki kemampuan metakognitif tinggi berada pada tingkat
strategic use yaitu jenis berpikir yang menunjukkan sesorang mengorganisasi
pemikirannya dengan menyadari strategi-strategi khusus yang meningkatkan
ketepatan berpikir. Namun tidak ada siswa yang memiliki kemampuan metakognitif
rendah.
Berdasarkan hasil dari analisis data yang diperoleh, maka kesimpulan yang
didapat dari penelitian ini adalah: 1) modul fisika (karakteristik gelombang) berbasis
metakognitif yang dikembangkan valid secara instruksional dan teknis, 2) hasil
belajar siswa tuntas secara classical, 3) kemampuan metakognitif selama proses
pembelajaran dengan menggunakan modul fisika (karakteristik gelombang) berbasis
metakognitif terdapat 20 siswa dengan kemampuan metakognitif kategori tinggi dan
21 siswa dengan kategori sedang.