dc.description.abstract | Padi (Oryza sativa L.) merupakan komoditas utama untuk dibudidayakan karena merupakan makanan pokok sehari-hari lebih dari 90% penduduk Indonesia. Data terbaru menurut BPS (2015), bahwa produksi padi tahun 2014 sebanyak 70,83 juta ton gabah kering giling (GKG), mengalami penurunan sebanyak 0,45 juta ton (0,63%) dibandingkan tahun 2013. Turunnya produktivitas padi sawah disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya yaitu iklim yang selalu berubah, adanya konversi lahan dan kurangnya ketersediaan air (Azwir and Ridwan, 2009). Maka alternatif yang bisa dilakukan yaitu dengan menanam padi gogo yang tahan kering. Namun, varietas padi gogo yang ada daya hasilnya rendah. Oleh sebab itu, dilakukan upaya peningkatkan produksi padi gogo melalui mutasi kimia menggunakan Sodium azide (NaN3). Sodium azide (NaN3) merupakan senyawa mutagen yang kuat dalam mutasi tanaman. Melalui inovasi mutasi genetik dengan mutagen kimia Sodium Azide, diharapkan dapat menciptakan variasi genetik pada tanaman padi gogo yang diinduksi dengan mutagen tersebut.
Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui respon akibat mutasi dengan menggunakan Sodium azide terhadap pertumbuhan dan produksi padi gogo. Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Jember tepatnya di Green House Fakultas Pertanian Universitas Jember pada bulan April hingga September 2016. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) faktorial antara 2 varietas padi yaitu Situ Bagendit dan Towuti dengan 4 taraf konsentrasi Sodium azide yaitu kontrol, 0.004%, 0.008%, dan 0.016% yang dikombinasikan menjadi V1K0 (Situ Bagendit tanpa mutasi), V2K0 (Towuti tanpa mutasi), V1K1 (Situ Bagendit, 0.004%), V2K1 (Towuti, 0.004%), V1K2 (Situ Bagendit, 0.008%), V2K2 (Towuti, 0.008%), V1K3 (Situ Bagendit, 0.016%) dan V2K3 (Towuti, 0.008%) dimana tiap-tiap perlakuan diulang 3 kali. | en_US |