• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Law
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Law
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    KEDUDUKAN HUKUM KONTRAK PERTAMBANGAN ASING DI INDONESIA SETELAH DIKELUARKANNYA UNDANG UNDANG NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA

    Thumbnail
    View/Open
    MUHAMMAD RIZKY AL AMIN - 130710101320_.pdf (984.2Kb)
    Date
    2017-10-20
    Author
    AL AMIN, Muhammad Rizky
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Tujuan Penelitian yang hendak dicapai dalam penelitian hukum ini yaitu untuk mengetahui kedudukan hukum kontrak pertambangan asing di Indonesia setelah dikeluarkannya UU Minerba, untuk mengetahui akibat hukum bila kontrak pertambangan asing di Indonesia tidak sesuai dengan UU Minerba, dan untuk mengetahui upaya penyelesaian sengketa terhadap kontrak pertambangan asing di Indonesia tidak sesuai dengan UU Minerba. Metode Penelitian yang digunakan dalam skripsi ini yaitu penelitian hukum yuridis normatif. Pendekatan peneltian dalam skripsi ialah pendekatan perundang-undangan (statute approach), dan pendekatan konseptual (conceptual approach). Bahan-bahan hukum yang digunakan dalam skripsi ini ialah bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder. Tahap selanjutnya dilakukan analisis bahan hukum. Kesimpulan yang diperoleh yaitu pertama, Kedudukan hukum kontrak pertambangan asing setelah diberlakukannya UU Minerba diatur pada ketentuan peralihan. Kontrak pertambangan asing baik KK maupun PKP2B tetap diberlakukan sampai jangka waktu kontrak itu berakhir dan memberi kewajiban pada pelaku usaha untuk menyesuaikan kontrak tersebut pada izin sebagaimana diatur pada UU Minerba. Kesimpulan kedua yaitu akibat hukum kontrak pertambangan yang tidak sesuai dengan UU Minerba sesuai dengan pasal 1320 BW dapat diyatakan batal demi hukum. Negara tidak memutus dan membatalkan kontrak tersebut secara sepihak. Pelaku usaha yang tidak memiliki itikad baik dalam penyesuaian kontrak pada izin sebagaimana diatur dalam UU Minerba, negara dapat menganggap kontrak tersebut gugur dan dianggap selesai. Kesimpulan ketiga yaitu penyelesaian sengketa terhadap kontrak pertambangan yang tidak sesuai dengan UU Minerba menggunakan hukum Indonesia yakni UU Minerba sesuai asas lex loci contractus. Bukan menggunakan penyelesaian sengketa konsiliasi maupun arbitrase internasional sebagaimana diatur dalam klausula kontrak pertambangan.
    URI
    http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/82355
    Collections
    • UT-Faculty of Law [6293]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository