dc.description.abstract | Sawi hijau merupakan salah satu jenis sayur yang di konsumsi oleh masyarakat Indonesia yang memiliki banyak manfaat diantaranya untuk mencegah kanker, hipertensi, penyakit jantung, membantu kesehatan sistem pencernaan, mencegah dan mengobati penyakit pellagra, serta menghindarkan ibu hamil dari anemia. Tanaman sawi pada umumnya dapat hidup di dataran rendah maupun dataran tinggi, akan tetapi lebih baik penanamannya dilakukan di dataran tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui respon tanaman sawi hijau yang telah berasosiasi dengan bakteri Synechococcus sp terhadap berbagai kondisi salinitas. Penelitian ini dilakukan mulai bulan November 2016 sampai Januari 2017 di Desa Bendoarum Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso. Adapun bahan tanam yang digunakan adalah sawi, biakan bakteri fotosintetik (Synechococus sp), air, tanah, pasir, garam NaCl, pupuk (urea, SP-36 dan KCl). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 4 kali ulangan. Perlakuan salinitas diberikan berdasarkan penambahan konsentrasi garam (NaCl) yaitu kontrol (0 ppm), 2500 ppm, 5000 ppm, 7500 ppm, dan 10.000 ppm. Respon tanaman terhadap perlakuan didasarkan pada variabel jumlah daun, jumlah klorofil, panjang akar, volume akar, berat basah, dan berat kering. Data tersebut dianalisis menggunakan uji Anova dan Jarak Berganda Duncan (DMRT) dengan signifikansi pada taraf 5%. Respon tanaman sawi terhadap penambahan garam menunjukkan hasil yang berbeda nyata pada semua parameter pertumbuhan yang meliputi jumlah daun, jumlah klorofil, panjang akar, volume akar, berat basah, dan berat kering. Respon tanaman yang tercekam garam terhadap baik yang diberikan bakteri Synechococcus sp atau yang tidak diberikan menunjukkan hasil menurun dan berbeda nyata pada parameter panjang akar, berat basah, dan berat kering. Pemberian bakteri Synechococcus Sp pada tanaman yang ditanam dilahan salin tidak berpengaruh nyata pada parameter pertumbuhan tanaman. | en_US |