Pengaruh Stres Fisik terhadap Kadar Kreatinin Serum Tikus Wistar Jantan (Rattus norvegicus)
Date
2017-10-19Author
Dewi, Putu Ratih Pradnyani
Hairrudin, Hairrudin
Normasari, Rena
Metadata
Show full item recordAbstract
Stres fisik merupakan keadaan yang disebabkan oleh aktivitas fisik berat yang meningkatkan
produksi senyawa radikal bebas dalam tubuh dan menimbulkan stres oksidatif yang merusak
organ tubuh termasuk ginjal. Stres oksidatif merusak glomerulus yang menyebabkan
penurunan laju filtrasi ginjal (GFR) dan merusak sel tubular yang menyebabkan penumpukan
kreatinin sehingga kadar kreatinin serum meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
apakah terdapat perbedaan kadar kreatinin serum tikus wistar jantan yang diberi stres fisik
dengan yang tidak diberi stres fisik. Sepuluh ekor tikus wistar jantan berusia 2-3 bulan dibagi
dalam dua kelompok yaitu kelompok kontrol yang tidak diberi stres fisik dan kelompok
perlakuan yang diberi stres fisik berupa swimming stress selama 30 menit perhari pada pagi
hari selama 10 hari. Kadar kreatinin serum diukur dengan menggunakan metode Jaffe. Nilai
normal kadar kreatinin serum pada tikus wistar adalah 0,578-1,128 mg/dl. Pada penelitian ini
didapatkan hasil kadar kreatinin serum pada kelompok kontrol adalah 0,52 mg/dl dan kelompok
perlakuan adalah 0,62 mg/dl, keduanya masih dalam rentang normal. Data dianalisis dengan uji
Mann Whitney didapatkan hasil signifikansi p=0,23 (p>0,05) yang berarti tidak terdapat
perbedaan signifikan kadar kreatinin serum pada tikus wistar jantan yang diberi stres fisik dan
yang tidak diberi stres fisik.
Collections
- LSP-Jurnal Ilmiah Dosen [7301]