Penalaran Matematis Dalam Menyelesaikan Soal Pisa Pada Siswa Usia 15 Tahun Di SMA Negeri 1 Jember
Abstract
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk
mendeskripsikan penalaran matematis dalam meyelesaikan soal PISA pada siswa usia
15 tahun. Subjek penelitian adalah 6 siswa dari kelas X MIPA 3 SMA Negeri 1 Jember
yang terdiri dari masing-masing 2 siswa berkemampuan matematika tinggi, sedang,
dan rendah. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu instrumen tes penalaran
matematis, rubrik penilaian, kuesioner, serta pedoman wawancara. Keseluruhan
instrumen yang digunakan telah diuji validasi dan telah dinyatakan valid. Instrumen tes
penalaran matematis mempunyai nilai validasi 3,70, rubrik penilaian 3,93, kuesioner
3,88, dan pedoman wawancara 3,80. Pengambilan data dimulai dari tanggal 02
Februari 2017 hingga 03 Maret 2017. Metode pengumpulan data yang digunakan
dalam penelitan ini yaitu metode tes, kuesioner, wawancara.
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X MIPA 3 sejumlah 6 orang yang
terdiri dari masing-masing 2 siswa berkemampuan matematika tinggi, sedang, dan
rendah. Metode yang digunakan untuk memenuhi subjek penellitian dengan cara
snowball throwing. Pengambilan subjek penelitian dihentikan ketika data yang
diperoleh sudah jenuh. Dalam penelitian ini, data dapat dikatakan jenuh jika sudah ada
2 siswa dengan kemampuan matematika yang sama berada pada interval penalaran
matematis yang sama. Dua siswa berkemampuan tinggi masing-masing memperoleh
skor penalaran matematis 41,25 dan 40,50. Dua siswa berkemampuan sedang
memperoleh skor penalaran matematis 40,00 dan 41,00, sedangkan dua siswa
berkemampuan rendah masing-masing memperoleh skor penalaran matematis 36,75
dan 39,00. Keseluruhan skor yang diperoleh siswa termasuk dalam kelas interval 5. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa kecenderungan yang
nampak pada siswa berkemampuan matematika tinggi, sedang, dan rendah. Pada siswa
berkemampuan matematika tinggi, memiliki kecenderungan dapat menuliskan apa
yang diketahui dan yang ditanyakan dalam soal secara lengkap tanpa menggunakan
simbol, dapat menuliskan dan melaksanakan satu strategi benar dengan tepat dan
sistematis serta dapat mengubah suatu permasalahan ke dalam kalimat matematika
dengan tepat dan lengkap, dapat menuliskan hasil akhir yang benar disertai satuan serta
sesuai dengan pekerjaan yang ditulis, melakukan pemeriksaan pada setiap langkah
strategi pemecahan masalah terhadap perhitungan dan penggunaan rumus sebanyak
satu kali.
Pada siswa berkemampuan matematika sedang cenderung dapat dapat
menuliskan apa yang diketahui dalam soal dan apa yang ditanyakan dalam soal secara
lengkap tanpa menggunakan simbol, dapat menuliskan satu strategi dengan benar dan
mampu melaksanakan strategi tersebut dengan tepat dan sistematis serta dapat
mengubah suatu permasalahan ke dalam kalimat matematika dengan tepat, dapat
menuliskan hasil akhir yang benar disertai dengan satuan serta sesuai dengan pekerjaan
yang ditulis, melakukan pemeriksaan pada setiap langkah strategi pemecahan masalah
terhadap perhitungan tanpa memeriksa tepat tidaknya rumus yang digunakan.
Kecenderungan pada penalaran matematis juga muncul pada siswa
berkemampuan matematika rendah. Siswa berkemampuan matematika rendah
memiliki kecenderungan dapat menuliskan apa yang diketahui dalam soal dan apa yang
ditanyakan dalam soal secara lengkap tanpa menggunakan simbol. Selain itu, siswa
cenderung untuk dapat menuliskan satu strategi pengerjaan namun langkah-langkah
penyelesaiannya kurang lengkap atau terdapat bagian yang salah serta dapat
melaksanakan satu strategi yang benar, dapat mengubah suatu permasalahan ke dalam
kalimat matematika dengan tepat dan lengkap, dapat menuliskan hasil akhir yang benar
dengan disertai satuan serta sesuai dengan pekerjaan yang ditulis, dan memeriksa setiap
langkah strategi pemecahan masalah baik perhitungan maupun penggunaan rumus
sebanyak satu kali.