. PERGESERAN TENAGA KERJA DARI SEKTOR PERTANIAN KE SEKTOR NON PERTANIAN DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PENDAPATAN KELUARGA (Study Kasus di Kecamatan Bangsalsari Kabupaten Jember)
Abstract
. Sebagian besar penduduk Indonesia hidup dari sektor pertanian tidak dapat dipungkiri dan tidak terlepas dari masalah kemiskinan. Fenomena yang muncul dari ciri Masalahnya yaitu terdapat persediaan tanah per jiwa yang semakin kecil atau semakin sempit. Gejala pergeseran sektor pertanian ke arah sektor non pertanian terutama disebabkan oleh tingkat produktivitas sektor pertanian sangat tergantung pada faktor produksi tanah. Pada kenyataannya tanah yang ada banyak digunakan untuk sektor non pertanian. Meskipun sebagian besar penduduk yang bekerja terserap di sektor pertanian, namun persentase dari produk nasional yang disumbangkan sektor pertanian adalah relatif kecil. Hal ini menerangkan bahwa kemiskinan yang menonjol bagi sebagian besar penduduk adalah penduduk yang menggantungkan mata pencaharian pokoknya pada sektor pertanian.
Buruh tani atau petani gurem yang banyak menggantungkan pendapatannya pada pemilik tanah, pe!uang kerja dan usaha menjadi amat sempit. Dengan demikian peluang kerja dan berusaha diluar sektor pertanian menjadi demikian penting bagi uapaya peningkatan pendapatan penduduk miskin di pedesaan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang terdapat huhungan dengan pergeseran tenaga kerja dari sektor pertanian ke sektor non pertanian, untuk mengetahui tingkat pendapatan tenaga kerja di sektor non pertanian dan sektor pertanian serta untuk mengetahui kontribusi pendapatan tenaga kerja di sektor non pertanian dan sektor pertanian
Penentuan daerah penelitian dilakukan secara sengaja di Kecamatan Bangsalsari Kabupaten Jember dengan pertimbangan bahwa Kecamatan Bangsalsari ini berdasarkan Jember Dalam Angka Tahun 1999 dan Tahun 2000 paling banyak terjadi transformasi tenaga kerja dari sektor pertanian ke sektor non pertanian.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif, korelasional dan komparatif, sedangkan teknik pengambilan sampelnya menggunakan metode "Disproportioned One Stage Stratified Random Sampling" dengan jumlah sampel sebanyak 60 orang. Untuk menguji faktor-faktor yang terdapat hubungan dengan keputusan transformasi tenaga kerja dari sektor pertanian ke sektor non pertanian di gunakan analisa Chi Kuadrat, perbandingan koefisien kontingensi dengan kontingensi maksimum untuk mengetahui tingkat keeratan hubungan variabel bebas dan variabel terikat. Uji z digunakan untuk mengetahui perbedaan tingkat pendapatan tenaga kerja sektor non pertanian dan sektor pertanian dan pendekatan kontribusi pendapatan untuk mengetahui kontribusi pendapatan tenaga kerja sektor non pertanian dan sektor pertanian terhadap pendapatan keluarga.
Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan
1) faktor-faktor yang terdapat hubungan dengan keputusan transformasi tenaga kerja dan sektor pertanian ke sektor non pertanian adalah pendapatan tenaga kerja, pendidikan tenaga kerja, umur tenaga kerja, jumlah anggota keluarga tenaga kerja dan pemilikan luas lahan tenaga kerja dengan nilai chi kuadrat masing-masing 20,00 ; 7,24 ; 4,04 ; 9.9 ; dan 20,00 dan harga C/Cmaks masing-masing 0,7 ; 0,46 ; 0,24 ; 0,53 dan 0,7.
2) terdapat perbedaan tingkat pendapatan antara tenaga kerja sektor non pertanian dengan tenaga kerja sektor pertanian.
3) kontribusi pendapatan tenaga kerja sektor non pertanian terhadap pendapatan keluarga sebesar 71,06 % lebih tinggi daripada kontribusi pendapatan tenaga kerja sektor pertanian terhadap pendapatan keluarga sebesar 49,60 %.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]