Pengaruh Tegangan Listrik Terhadap Perilaku Makan dan Tingkat Afresi Hama Tikus Sawah (Ratlus argenliventer Rob&Kloss)
Abstract
Indonesia seperti telah banyak diketahui merupakan negara agraris. dimana penghasilan utama rakyat Indonesia adalab dari sektor pertanian. Dari kegiatan pertanian di Indonesia. khususnya Jawa sebagian besar terfokus pada tanaman pangan terutama komoditi padi.
Tikus sawah merupakan hama padi yang cukup panting, kehilangan hasil akibat serangan hama tikus di Asia tenggara diperkirakan berkisar antara 5 - 60% Hal ini disebabkan karena tikus sawah merupakan salah satu jenis hama yang relatif sulit dikendalikan karena mempunyai daya adaptasi, mobilitas dan kamampuan berkembang biak yang tinggi. Bahkan tikus sawah mampu berimigrasi dalam kawasan yang luas.
Banyak usaha pangendalian tikus sawah yang telah dilakukan,namun hasil yang diperoleh kurang maksimal. Sehingga dicoba inovasi pengendalian dengan menggunakan barier beraliran listrik sebagai usaha pengendalian preventif.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tegangan listrik terhadap perilaku makan dan tingkat agresi hama tikus sawah serta untuk mengetahui tegangan listrik yang aman bagi lingkungan namun masih efektif dalam mengetahui perilaku makan dan agresi hama tikus sawah.
Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca Jurusan hama dan penyakit tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Jambe( pada bulan Januari sampai Maret 2002. Penelitian dilaksanakan dengan Rancangan percobaan yang menggunakan Rancangan Acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan Tegangan yang digunakan adalah tegangan 25, 32, dan 42 V dengan arus 5 A dan diulang sebanyak 3 kali
Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menangkarkan dan mengadaptasikan tikus kedfalam kandang yang telah terpasang barier dari kawat, Menyiapkan pembangkit tegangan listrik, mengukur tegangan yang mengalir pada barier menggunakan AVO meter. Setelah itu dilakukan tahap perlakuan yaitu dengan memasukkau satu tikus yang telah diadaptasikan ke dalam satu kandang. memuaskan tikus tersebut selama 24 .jam, menimbang pakan tikus tersebut sebanyak 15 persen dari bobot tubuh tikus. meletakkan pakan dan air minum tikus kedalam kandang setelah tikus tersebut dipuasakan selama 24 Jam, mengaktifkan pembangkit tegangan listrik 25, 32, dan 42 V. melakukan pengamatan setiap 6 Jam dalam sehari selama 6 hari, melakukan penggantian pakan dan air minum setiap 24 Jam.
Sedangkan untuk perlakuan kontrol mrtode yang dilakukan adalah dengan memasukkan satu tikus yang telah diadaptasikan ke dalam satu kandang. memuaskan tikus tersebut selama 24 Jam, menimbang pakan tikus tersebut sebanyak 15 persen dari bobot tubuh tikus. meletakkan pakan dan air minum tikus kedalam kandang setelah tikus tersebut dipuasakan selama 24 Jam. melakukan pengamatan setiap 6 Jam dalam sehari selama 6 hari, melakukan penggantian pakan dan air minum setiap 24 Jam.
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa pelakuan tegangan listrik berpengaruh dalam merunkan aktifitas tikus sawah dalam mengkonsumsi pakan. Sedangkan Perlakuan tegangan listrik 32 Volt dan 42 Vol berpengsruh dalam meningkatkan singkat agresi tikus sawah Pada tegangan 25 Volt, Iikus mampu beradaptasi dengan cepat
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]