IDENTIFIKASI KEMAMPUAN K SISWA KELAS MENYELESAIKAN BERDASARKAN TEACHERS PERSAMAAN LINIER TIGA VARIABEL (SPLTV)
Abstract
Komunikasi tulis sangat penting dalam pembelajaran, karena dengan
menuliskan penjelasan dalam memecahkan masalah memaksa peserta didik untuk
benar-benar memahami masalah yang sedang mereka coba untuk jelaskan. Sub
indikator komunikasi tulis dalam penelitian ini merupakan penjabaran dari
indikator komunikasi NCTM. Adapun sub indikator tersebut adalah (1)
menuliskan ide dengan istilah dan simbol matematika, (2) menuliskan yang
diketahui, ditanya dan strategi atau langkah-langkah dalam menemukan jawaban
pada soal, (3) menuliskan dengan runtut strategi hingga kesimpulan dari
penyelesaian soal berdasarkan pemikiran matematikanya secara logis dan tepat,
(4) memberikan komentar pada proses pemecahan masalah dari teman yang
menuliskan jawabannya di lembar jawaban, (5) memberikan penilaian pada
jawaban teman di lembar jawaban dengan menggunakan lembar penilaian dan
evaluasi antar peserta didik yang diberikan oleh guru, (6) menuliskan istilah,
simbol atau lambang dalam matematika dengan keterangan yang jelas.
Pada penelitian ini dilakukan identifikasi terhadap kemampuan komunikasi
tulis matematis siswa kelas X SMK 5 Jember Jurusan Pertanian Bidang Keahlian
Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) 1 yang berjumlah 6 siswa berdasarkan
indikator NCTM (National Councils of Techers of Mathematics) pada materi
Sistem Persamaan Linier Tiga Variabel (SPLTV). Jenis penelitian ini adalah
penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pendeskripsian pada penelitian
ini dilakukan dengan cara memberikan gambaran mengenai komunikasi tulis
siswa dalam menyelesaikan masalah berdasarkan NCTM pada materi SPLTV.
Instrumen yang digunakan adalah soal tes, pedoman penilaian antar peserta didik
(PAPD), pedoman wawancara, lembar validasi tes, lembar validasi pedoman
wawancara, dan lembar validasi pedoman PAPD. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode tes, metode angket dan metode wawancara. Angket
yang digunakan berupa pedoman PAPD.
Instrumen diuji validitasnya sebelum digunakan untuk meneliti. Data hasil
validasi tes dinyatakan valid dengan nilai = 2,74. Data hasil validasi pedoman
wawancara dinyatakan valid dengan nilai = 2,83, sedangkan data hasil
validasi pedoman PAPD dinyatakan valid dengan nilai = 2,92. Data dianalisis
dan diidentifikasi setelah diperoleh hasil tes, pedoman PAPD dan wawancara.
Soal tes terdiri dari 3 soal uraian. Hasil penelitian menujukkan bahwa sub
indikator 1 dipenuhi oleh 4 siswa pada semua soal. Sub indikator 2 dipenuhi oleh
2 siswa pada soal nomor 1, 4 siswa pada soal nomor 2 dan 2 siswa pada soal
nomor 3. Sub indikator 3 dipenuhi oleh 1 siswa pada soal nomor 1, 4 siswa pada
soal nomor 2 dan 2 siswa pada soal nomor 3. Sub indikator 4 dipenuhi oleh 4
siswa pada soal nomor 1 dan 2 serta 3 siswa pada soal nomor 3. Sub indikator 5
dipenuhi oleh 4 siswa pada semua soal. Sub indikator 6 dipenuhi oleh 5 siswa
pada soal nomor 1 dan 3 serta 4 siswa pada soal nomor 2.
Sub indikator yang paling banyak terpenuhi oleh semua soal adalah sub
indikator 1 sedangkan yang paling sedikit terpenuhi adalah sub indikator 3.
Beberapa sub indikator tidak mampu dipenuhi siswa pada beberapa soal, hal ini
terjadi karena beberapa siswa mengaku lupa saat menuliskan langkah-langkah
yang digunakan dalam penyelesaian soal, selain itu beberapa siswa tidak
memahami materi, dan ada pula siswa merasa waktu pengerjaan kurang