Kecerdasan Visual Spasial Siswa dalam Memecahkan Masalah Geometri Bangun Ruang Sisi Datar Kelas VIII SMP Nuris Jember
Abstract
Kecerdasan majemuk atau disebut juga dengan Multiple Inteligence adalah
macam-macam kecerdasan yang dimiliki setiap individu. Setiap individu memiliki
delapan jenis kecerdasan dengan kadar yang berbeda, artinya ada jenis kecerdasan
tertentu yang lebih dominan pada diri individu tersebut. Kecerdasan majemuk terdiri
dari kecerdasan logis matematis, kecerdasan visual spasial, kecerdasan kinestetik,
kecerdasan musikal, kecerdasan verbal/linguistik, kecerdasan interpersonal,
kecerdasan intrapersonal dan kecerdasan naturalistik. Visual spasial adalah
kemampuan mengenali dan membedakan bentuk-bentuk yang berkaitan dengan
keruangan secara akurat. Visual spasial sangat diperlukan dalam pelajaran matematika
terutama geometri. Menurut Hass, kecerdasan visual spasial terdiri dari empat
karakteristik yaitu pengimajinasian, penggunaan konsep, penyelesaian masalah, dan
pencarian pola. Karakteristik pengimajinasian berhubungan dengan kegiatan
membayangkan suatu objek serta membuat gambar visual dalam menyajikan
informasi. Karakteristik penggunaan konsep berhubungan dengan kegiatan
mengumpulkan dan menyusun kerangka kerja konseptual. Karakteristik penyelesaian
masalah berkaitan kemampuan memilih strategi yang tepat untuk menyelesaikan
masalah. Karakteristik pencarian pola berkaitan dengan kegiatan menemukan pola
dalam menyelesaikan suatu permasalahan yang berkaitan dengan masalah keruangan.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana karakteristik
kecerdasan visual spasial siswa dalam memecahkan masalah geometri bangun ruang
sisi datar. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah
siswa kelas VIII C di SMP Nuris Jember. Penelitian ini dilaksanakan pada pertengahan
semester genap tahun ajaran 2016/2017. Metode dalam penelitian ini terdiri dari tes kecerdasan visual spasial dan wawancara. Tes kecerdasan visual spasial diberikan
kepada seluruh siswa kelas VIII C, sedangkan wawancara hanya dilakukan pada
subjek-subjek yang dapat memenuhi karakteristik kecerdasan visual spasial terbanyak.
Hasil analisis data validasi soal tes kecerdasan visual spasial menunjukkan nilai
𝑉
sebesar 4,6333336 dan dinyatakan valid. Untuk hasil validasi pedoman wawancara
menyatakan bahwa semua pertanyaan pada pedoman wawancara telah mewakili semua
indikator kecerdasan visual spasial. Setelah itu, instrumen yang telah valid diujikan
kepada subjek penelitian. Hasil dari tes kecerdasan visual spasial menunjukkan bahwa
karakteristik kecerdasan visual spasial siswa di kelas VIII C sangat beragam. Ada
beberapa subjek yang dapat memenuhi semua karakteristik kecerdasan visual spasial,
dan ada juga yang hanya memenuhi sebagian dari karakteristik kecerdasan visual
spasial tersebut. Namun, tidak ada subjek yang tidak memenuhi karakteristik sama
sekali. Sebagian besar subjek yang diteliti yakni dapat memenuhi 2 atau 3 karakteristik
kecerdasan visual spasial. Subjek-subjek yang memenuhi keempat karakteristik dan
dianggap memiliki kecerdasan visual spasial terbaik kemudian diwawancarai sebagai
data pendukung hasil tes kecerdasan visual spasial. Hasil wawancara menunjukkan
bahwa subjek-subjek tersebut cenderung menggunakan cara atau metode yang sama
dalam mengerjakan soal tes kecerdasan visual spasial.
𝑎
Karakteristik yang dapat dipenuhi setiap subjek pun berbeda-beda. Karakteristik
yang paling dominan muncul pada subjek adalah karakteristik pengimajinasian,
sedangkan karakteristik yang paling tidak dominan adalah karakteristik penggunaan
konsep. Sebagian besar siswa dapat memenuhi karakteritik pengimajinasian dan hanya
sepertiga siswa yang memenuhi karakteristik penggunaan konsep. Hal ini karena siswa
cenderung lebih suka dalam membayangkan dan menuangkan idenya dalam bentuk
gambar dibandingkan dengan memahami konsep.