PENGARUH PELAPISAN CHITOSAN DAN LAMA PENYIMPANAN TERHADAP VIABILITAS BENIH DAN PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.)
Abstract
Kakao merupakan salah satu komoditas perkebunan yang peranannya
cukup penting bagi perekonomian nasional. Permasalahan yang dihadapi petani
kakao di Indonesia yaitu kurangnya benih kakao yang bermutu, hal ini disebabkan
karena benih kakao ini mengalami kemunduran selama penyimpanan, sehingga
benih tersebut tidak dapat digunakan oleh petani, sedangkan kebutuhan benih
kakao terus meningkat. Untuk mengatasi permasalahan tersebut perlu dilakukan
metode penyimpanan benih kakao dengan pelapisan chitosan. Chitosan ini
berfungsi untuk mempertahankan viabilitas tidak menurun, sehingga benih dapat
digunakan dalam jangka waktu yang lama. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mempelajari pengaruh konsentrasi chitosan dan lama penyimpanan benih terhadap
viabilitas benih dan pertumbuhan bibit kakao, serta menentukan konsentrasi
chitosan pada pelapisan benih kakao yang berpengaruh paling baik terhadap
viabilitas benih dan pertumbuhan bibit setelah disimpan. Penelitian ini
dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Benih dan Lahan Percobaan
Agrotechnopark Fakultas Pertanian Universitas Jember. Penelitian ini disusun
secara faktorial dengan Rancangan split plot design yang terdiri atas 2 faktor dan
4 ulangan. Faktor 1 : Konsentrasi chitosan (K), terdiri atas empat taraf perlakuan,
yaitu K1 (0%), K2 (1 %), K3 (2 %), K4 (3%) , faktor 2 : Lama penyimpanan
benih (B), terdiri atas empat taraf perlakuan, yaitu B1 (7 hari), B2 (14 hari), B3
(21 hari), B4 (28 hari). Hasil dari penelitian ini menunjukkan pengaruh interaksi
terbaik antara konsentrasi citosan dan lama simpan pada pertumbuhan awal bibit
kakao tidak berbeda nyata, hanya berbeda pada faktor tunggal yaitu penyimpanan
dengan lama simpan 1 minggu (B1). Faktor tunggal konsentrasi pelapisan
chitosan hanya berpengaruh pada benih berkecambah dan berat kering bibit pada
umur 1 bulan. Pengaruh terbaik interaksi pelapisan chitosan dan lama simpan
terhadap viabilitas benih (kadar air benih sebelum dan setelah disimpan,
persentase benih berjamur setelah disimpan, daya hantar listrik). pengaruh
konsentrasi chitosan terbaik terdapat pada konsentrasi 3% (K3)
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]