Pengaruh Perbedaan Waktu Aplikasi Pestisida terhadap Produksi Tanaman Kedelai yang Berasosiasi dengan Bakteri Fotosintetik Synechococcus s p.
Abstract
Produksi tanaman kedelai sering kali mengalami penurunan, yang
disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya adalah serangan Organisme
Pengganggu Tanaman (OPT) dan rendahnya unsur hara. Upaya pengendalian
OPT yang biasa dilakukan oleh petani yaitu dengan penggunaan pestisida sintetis.
Sementara itu terdapat inovasi pemanfaatan bakteri fotosintetik Synechococcus sp.
yang dapat bersimbiosis dengan tanaman kedelai dan mampu memfiksasi
Nitrogen bebas di udara, sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan vegetatif dan
mutu produksi atau biji. Oleh karena itu, perlu dikaji mengenai pengaruh
pemanfaatan pestisida pada tanaman kedelai yang berasosiasi dengan bakteri
Synechococcus sp., yaitu ditinjau dari produksi tanaman kedelai baik secara
kualitas maupun kuantitas untuk dikonsumsi oleh manusia. Tujuan penelitian ini
untuk mengetahui mutu hasil produksi tanaman kedelai baik secara kuantitatif
maupun kualitatif akibat pengaruh waktu aplikasi pestisida pada tanaman kedelai
yang berasosiasi dengan bakteri Synechococcus sp. . Hasil penelitian ini
diharapkan dapat memberikan informasi mengenai waktu aplikasi pestisida yang
tidak mengganggu asosiasi bakteri Synechococcus sp. sehingga mampu
memberikan produksi tanaman kedelai yang maksimal.
Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan Agro Techno Park
Universitas Jember dan Laboratorium Kimia Tanah Jurusan Tanah Fakultas
Pertanian Universitas Jember. Penelitian dimulai pada bulan Juli hingga
November 2010. Bahan utama yang digunakan adalah bakteri Synechococcus sp.
dan insektisida dengan bahan aktif Delthamethrin 25 g/L. Penelitian ini
menggunakan 5 perlakuan yaitu (B0P0) Tanaman kedelai tanpa perlakuan bakteri
fotosintetik Synechococcus sp., tanpa aplikasi pestisida (kontrol); (B1P0)
Tanaman kedelai dengan perlakuan bakteri fotosintetik Synechococcus sp., tanpa
aplikasi pestisida; (B1P1) Tanaman kedelai dengan aplikasi pestisida 3 hari
sebelum perlakuan bakteri fotosintetik Synechococcus sp. ; (B1P2) Tanaman
kedelai dengan perlakuan bakteri fotosintetik Synechococcus sp., yang bersamaan
dengan aplikasi pestisida; (B1P3) Tanaman kedelai dengan aplikasi pestisida 3
hari sesudah perlakuan bakteri fotosintetik Synechococcus sp. Parameter
pengamatan meliputi berat biji (g), jumlah biji (butir), ukuran biji, kandungan N
total jaringan (%), kandungan Protein biji (%), tinggi tanaman (cm), jumlah daun,
laju fotosintesis, jumlah polong, jumlah cabang produktif dan jumlah buku
produktif. Masing-masing perlakuan terdapat 4 ulangan. Masing-masing
perlakuan terdapat 4 ulangan. Data hasil pengamatan yang diperoleh dianalisis
dengan mengunakan software Microsoft Excel.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman kedelai yang berasosiasi
dengan bakteri tanpa aplikasi pestisida memiliki produksi lebih tinggi daripada
perlakuan yang lain, kecuali pada parameter pengamatan protein biji. Secara
umum aplikasi pestisida pada tanaman kedelai yang berasosiasi dengan bakteri
(B1P1, B1P2, dan B1P3) dapat menurunkan produksi kedelai. Aplikasi pestisida
dan bakteri yang dilakukan secara bersamaan (B1P2) pada tanaman kedelai
memiliki produksi paling rendah.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]