Deteksi Imunoglobulin G dengan Immunoblotting Pasca Imunisasi Subkutan Protein Hemaglutinin Pili Klebsiella pneumoniae12,8 kDa pada Mencit BALB/C (Immunoblotting Detection of Immunoglobulin G Post Subcutaneous Immunization Of Protein Hemaglutinin Pili Klebsiella pneumoniae 12,8 kDa on Mice BALB / C)
Abstract
Klebsiella pneumoniaemenjadi penyebab kedua terbanyak dari Infeksi komunitas dan infeksi nosokomial akibat
bakteri Gram negatif. Bakteri ini mampu menginduksi timbulnya respon imun, terutama respon imun humoral,
imunitas humoral berperan melalui aktifnya sel B yang menghasilkan antibodi.Antibodi, terutama IgG akan
menyebabkanbakteri berkapsul sepertiKlebsiella pneumoniae dapat difagositosis dengan lebih baik. Tujuan
penelitian ini adalahUntuk mengetahui respons IgG terhadap protein hemaglutinin pili K.pneumoniae 12,8 kDa.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Immunoblotting dengan western blotdan dot blot.
Antibodi primer yang digunakan untuk uji western blotdan dot blotdiisolasi dari serum mencit BALB/C yang telah
diinduksidengan protein hemaglutinin pili K.pneumoniae 12,8 kDa secara subkutan. Untuk mendapatkan standard
dalam menilai hasil dot blot digunakan program Corel Photo-paint X6.Hasil penghitungan dot blot secara semi
kuantitatif didapatkan titer pengenceran antibodi dengan reaksi terkuat adalah pada 1/100 sedangkan titer
pengenceran antigen pada 1/10.000. Hasil dari western blotting menunjukkan reaksi positif dari subunit protein pili
dengan berat molekul 128,1 kDa, 114,4 kDa, 64,9 kDa, 31,1 kDa, 27,7 kDa, 24,8 kDa, 20,9 kDa, 12,8 kDa, dan 10
kDa. Kesimpulan penelitian ini adalah pemberian imunisasi protein hemaglutinin pili K.pneumoniae 12,8 kDa
secara subkutan mampu menginduksi pembentukan Immunoglobulin G pada mencit BALB/C
Collections
- LSP-Jurnal Ilmiah Dosen [7300]