Show simple item record

dc.contributor.advisorSubekti, Sri
dc.contributor.advisorSudarko
dc.contributor.authorDamayanti, Wilda Ayu
dc.date.accessioned2017-08-01T04:24:07Z
dc.date.available2017-08-01T04:24:07Z
dc.date.issued2017-08-01
dc.identifier.nim121510601092
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/80585
dc.description.abstractBinamitra Hortikultura Multiagro Makmur adalah lembaga yang bertujuan untuk membina petani dengan komoditas holtikultura di wilayah Kabupaten Jember. Petani cabai merah di Kecamatan Ambulu bermitra dengan Binamitra Hortikultura Multiagro Makmur dengan tujuan mempermudah untuk memasarkan hasil produksinya. Binamitra Hortikultura Multiagro Makmur telah menjalin kemitraan dengan PT Indofood sejak tahun 2009. Hasil produksi petani yang bermitra dengan Binamitra Hortikultura Multiagro Makmur akan dikirimkan kepada PT Indofood guna memenuhi bahan baku, yaitu berupa cabai merah. Dengan adanya hal tersebut, pemasaran cabai merah telah terjamin dengan harga yang telah disepakati sehingga masalah petani terkait pemasaran cabai merah telah teratasi. Petani cabai merah banyak dihadapkan oleh beberapa permasalahan internal maupun eksternal. Permasalahan internal antara lain adalah semakin sempitnya penguasaan lahan pertanian, kurang ketersediaan, dan akses terhadap teknologi, serta kurang ketersediaan dan akses terhadap permodalan. Namun permasalahan sempitnya pengusaan lahan pertanian merupakan masalah utama yang dihadapi oleh petani cabai merah di Kecamatan Ambulu. Lahan merupakan salah satu faktor yang berperan untuk meningkatkan produksi cabai merah namun, untuk meningkatkan produksi cabai merah, perluasan lahan sudah tidak memungkinkan lagi. Keberhasilan usaha tani sangat tergantung kepada kompetensi petani sebagai pengelola utama. Kompetensi antar petani tidak sama, hal ini sangat tergantung dengan karakteristik yang dimiliki. Selain itu, motivasi merupakan hal yang berperan penting untuk meningkatkan efektivitas kerja. Motivasi dibentuk oleh beberapa faktor, salah satunya adalah karakteristik petani itu sendiri. Berdasarkan hal tersebut, peneliti ingin mengkaji mengenai pola kemitraan yang terjalin antara petani cabai merah dengan Binamitra Hortikultura Multiagro Makmur. Selain itu, peneliti juga ingin mengkaji terkait hubungan antara karakteristik petani dengan kemampuan usahatani cabai merah dan motivasi petani cabai merah serta hubungan antara kemampuan usahatani cabai merah dan motivasi dengan pendapatan petani cabai merah. Setelah mengetahui beberapa hubungan tersebut, peneliti akan menyimpulkan variabel apa saja yang berhubungan secara signifikan guna meningkatkan pendapatan petani cabai merah. Metode pengambilan sampel pada penelitian ini adalah total sampling, yaitu petani cabai merah yang bermitra dengan Binamitra Hortikultura Multiagro Makmur di Kecamatan Ambulu sejumlah 32 petani. Data yang digunakan yakni, data primer yang diperoleh dengan metode wawancara dan observasi dengan petani cabai merah dan data sekunder yang diperoleh melalui studi dokumentasi terhadap beberapa data dari lembaga Binamitra Hortikultura Multiagro Makmur dan dinas terkait seperti, UPTD Kecamatan Ambulu, Kantor Kecamatan Ambulu, Dinas Pertanian Kabupaten Jember serta Badan Pusat Statistik Kabupaten Jember. Metode penelitian yang digunakan yakni, analisis deskriptif dan analitis. Analisis data yang digunakan untuk menjelaskan pola kemitraan dan karakteristik petani cabai merah adalah analisis deskriptif. Analisis data untuk mengetahui hubungan antara karakteristik petani dengan kemampuan usahatani cabai merah dan motivasi petani cabai merah serta hubungan antara kemampuan usahatani cabai merah dan motivasi dengan pendapatan petani cabai merah adalah menggunakan alat analisis Rank Spearman. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa (1) pola kemitraan yang terjalin antara petani cabai merah dengan Binamitra Hortikultura Multiagro Makmur adalah pola subkontrak, (2) terdapat hubungan secara signifikan antara pendidikan formal, luas penguasaan lahan, dan pengalaman usahatani dengan kemampuan petani cabai merah, (3) terdapat hubungan secara signifikan antara umur, pendidikan formal, dan luas penguasaan lahan dengan motivasi petani cabai merah, (4) terdapat hubungan secara signifikan antara kemampuan usahatani dengan pendapatan petani, dan (5) terdapat hubungan secara signifikan antara motivasi dengan pendapatan petani cabai merah.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectPENDAPATAN PETANI CABAI MERAHen_US
dc.subjectBINAMITRA HORTIKULTURA MULTIAGRO MAKMURen_US
dc.titleHUBUNGAN KEMAMPUAN DAN MOTIVASI DENGAN PENDAPATAN PETANI CABAI MERAH YANG BERMITRA DENGANBINAMITRA HORTIKULTURAMULTIAGRO MAKMUR DI KECAMATAN AMBULU KABUPATEN JEMBERen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record