dc.description.abstract | Kemungkinan dan harapan bahasa Indonesia menjadi bahasa
Internasional berhadapan dengan situasi ironis paradoksal. Meskipun banyak
negara lain yang bersemangat menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua,
justru banyak sekali orang Indonesia sendiri memperlakukannya dengan kurang
simpatik, yang di antaranya dengan lebih menonjolkan unsur-unsur bahasa asing.
Akibatnya, bahasa Indonesia terkesan kurang meng-Indonesia. Oleh karena itu,
untuk menjadikannya sebagai bahasa internasional atau Menduniakannya, bangsa
Indonesia harus meng-Indonesiakannya dengan “mantap”, “cant ik”, dan
“menarik”. “Mantap” berkenaan dengan penerapan kaidah semant ik dan
gramat ikal serta prinsip pragmatik kerjasama, sedangkan “cant ik” t erkait dengan
penerapan prinsip pragmat ik sopan santun, sedangkan “menarik” bergayut dengan
penyajian substansial keeksotikaan alam dan budaya Indonesia. | en_US |