REPRESENTASI TRADISI PESANTREN DAN TANTANGANNYA DI ERA GLOBAL DALAM NOVEL INDONESIA
Abstract
Pesantren atau pondok menurut pengertian dasarnya adalah tempat
belajar para santri. Pesantren Cigaru dan Pesantren Modern merupakan gambaran
pesantren yang memiliki kekhasan dalam kehidupan para santri. Kekhasan novel
“Santri Cengkir” dan “Negeri 5 Menara” adalah adanya tradisi pesantren yang
tetap dipegang teguh . Dengan metode deskriptif-kualitatif, penelitian ini berusaha
mendeskripsikan beberapa hal penting yang berhubungan dengan pesantren dan
tradisinya. Oleh karena itu, sumber data dipilih dari beberapa novel yang relevan
dan dipandang memadai memberikan informasi berkenaan dengan fokus penelitian
ini. Beberapa novel tersebut adalah novel “Santri Cengkir” dan novel “Negeri 5
Menara”. Hasil penelitian ini memiliki tradisi pesantren, yaitu: rihlah ilmiah;
membaca kitab kuning; berbahasa Arab atau menggunakan bahasa asing;
menghafal mata pelajaran; berpolitik; dan tradisi yang bersifat sosial keagamaan
serta kemasyarakatan. Sesuatu yang telah dilakukan untuk sejak lama dan menjadi
bagian dari kehidupan para santri dapat menjawab masalah di era globalisasi
dengan melahirkan ulama, memasyarakatkan ajaran Islam dan menanamkan
tradisi Islam.
Collections
- LSP-Conference Proceeding [1874]