Sakralisasi Abhekalan dan Desakralisasi Nikah dalam Perspektif Gender bagi Masyarakat Muslim Madura di Jember
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk 1) mendeskripsikan abhekalan bagi masyarakat Muslim
Madura di Jember, 2) proses sakralisasi abhekalan dan desakralisasi nikah, 3) abhekalan
dalam perspektif gender. Metode penelitian sosiologis yang digunakan untuk melihat
kehidupan dan perilaku masyarakat. Sumber data diperoleh melalui observasi dan
wawancara kemudian dianalisi secara kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan abhekalan bagi masyarakat Muslim Madura di Jember
melalui tahapan ngen-ngangen (mencari dan menyebarkan informasi), minta‟ (pihak lakilaki
mengutus orang lain untuk menyampaikan pesan kepada keluarga perempuan, bahwa
laki-laki tersebut akan datang melamar) , lamaran (Pernyataan keluarga laki-laki untuk
melamar perempuan), abhekalan (pihak perempuan menerima lamaran laki-laki) , maen
telas (bersilaturahmi pada saat lebaran). Proses sakralisasi abhekalan terjadi dengan cara
menjadikan nikah yang sacral sebagai alat penjaga agar hubungan abhekalan terbebas dari
dosa. Disisi lain desakralisasi nikah terjadi karena nikah yang suci justru dibatasi dengan
berbagai aturan untuk melanggengkan abhekalan. Dalam perspektif gender, abhekalan
menempatkan perempuan dalam posisi yang diskriminatif yaitu stereotype (stigma menjadi
perawan tua), subordinasi (perempuan harus dilindungi), marginalisasi (perempuan akan
berada di dapur), kekerasan (perjodohan paksa).
Collections
- LSP-Conference Proceeding [1876]