dc.description.abstract | Underutilised vegetable sering ditemukan dalam kehidupan sehari hari. Lamtoro (Leuceana leucocephala) dan takokak
(Solanum torvum) merupakan contoh sayuran yang pemanfaatannya masih belum optimal. Lamtoro dikonsumsi bijinya
sedangkan takokak dikonsumsi buahnya. Biji lamtoro dan buah takokak mengandung beberapa komponen aktif yaitu
alkaloid, saponin, flavanoid, dan tannin. Komponen tersebut merupakan komponen aktif yang berpotensi sebagai
antioksidan dan antibakteri. Oleh karena itu dilakukan penelitian untuk mengetahui aktivitas antioksidan dan konsentrasi
hambat minimum ekstrak sebagai antibakteri. Penelitian ini dilakukan dalam tiga tahapan, yaitu pembuatan bubuk ekstrak,
karakterisasi bubuk ekstrak dengan uji total polifenol (Follin-Ciocalteu) serta identifikasi komponen ekstrak menggunakan
LC-MS, analisis aktivitas antioksidan (DPPH scavenging activity), dan analisis aktivitas antibakteri menggunakan metode
dilusi agar. Aktivitas antioksidan paling tinggi adalah pada ekstrak biji lamtoro dan buah takokak dengan konsentrasi
pelarut etanol 50%. Penghambatan Bacillus subtilis dengan ekstrak biji lamtoro menghasilkan IC
sebesar 5,32 mg/ml dan
MIC sebesar 27,36 mg/ml sedangkan ekstrak buah takokak menghasilkan IC50 sebesar 5,69 mg/ml dan MIC sebesar 26,03
mg/ml. Penghambatan Eschericia coli dengan ekstrak biji lamtoro menghasilkan IC
50
50
sebesar 5,73 mg/ml dan MIC sebesar
28,65 mg/ml sedangkan ekstrak buah takokak menghasilkan IC50 sebesar 5,59 mg/ml dan MIC sebesar 17,78 mg/ml. | en_US |