Show simple item record

dc.contributor.advisorISTIAJI, Erdi
dc.contributor.advisorNAFIKADINI, Iken
dc.contributor.authorFEBRIANI, Fariha
dc.date.accessioned2017-03-06T04:51:32Z
dc.date.available2017-03-06T04:51:32Z
dc.date.issued2017-03-06
dc.identifier.nimNIM112110101013
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/79448
dc.description.abstractPenelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penentuan informan dalam penelitian ini menggunakan teknik snowball sampling untuk meningkatkan kegunaan informasi yang diperoleh dari responden atau informan yang sedikit. Terdapat 3 informan dalam penelitian ini yaitu informan kunci (alumni pondok pesantren putri x), informan utama (santriwati lesbian) dan informan tambahan (teman sekelas, teman sekamar dan senior/junior). Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian, antara lain wawancara mendalam (in-depth interview), dokumentasi, dan observasi. Analisis data pada penelitian ini menggunakan metode metode thematic content analysis (analisis isi berdasarkan tema). Teknik keabsahan data dalam penelitian ini adalah teknik triangulasi dengan sumber. Sumber yang digunakan untuk triangulasi dalam penelitian ini yaitu informan utama dan informan tambahan. Berdasarkan hasil wawancara mendalam (indepth interview) dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa 4 informan utama belum memiliki efikasi diri yang baik. Pada faktor kognitif dalam efikasi diri, seluruh informan dan didukung seluruh informan kunci dan tambahan mengaku bahwa pondok ix pesantren belum pernah memberikan sosialisasi terkait LGBT serta dampaknya pada kesehatan khususnya kesehatan reproduksi. Dilihat dari faktor lingkungan, lingkungan pondok pesantren atau lingkungan sosial santriwati lesbian menunjukkan sikap permisif terhadap fenomena lesbian beserta segala perilaku beresiko yang tampak dan pihak pondok pesantren masih kurang dalam pengawasan perilaku santriwati. Dari faktor tingkah laku, santriwati lesbian berwal dari rasa nyaman terhadap teman dekatnya. Perilaku khas santriwati lesbian dapat dilihat dari tampilan santriwati seperti pakaian dan sikap maskulin yang ditunjukkan terhadap pasangannya. Perilaku beresiko yang sering tampak dari sepasang santriwati lesbian dapat berupa kontak fisik seperti berpegangan tangan, memeluk, ciuman, saling meraba dan oral seks.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries112110101013;
dc.subjectSeksualen_US
dc.subjectSantriwati Lesbianen_US
dc.titlePerilaku Seksual Beresiko Santriwati Lesbian di Pondok Pesantren Putri (Studi Kasus Pondok Pesantren X di Kabupaten Situbondo)en_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record