Perilaku Seksual Beresiko Santriwati Lesbian di Pondok Pesantren Putri (Studi Kasus Pondok Pesantren X di Kabupaten Situbondo)
Abstract
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Penentuan informan dalam penelitian ini menggunakan teknik snowball sampling
untuk meningkatkan kegunaan informasi yang diperoleh dari responden atau
informan yang sedikit. Terdapat 3 informan dalam penelitian ini yaitu informan
kunci (alumni pondok pesantren putri x), informan utama (santriwati lesbian) dan
informan tambahan (teman sekelas, teman sekamar dan senior/junior). Teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian, antara lain wawancara
mendalam (in-depth interview), dokumentasi, dan observasi. Analisis data pada
penelitian ini menggunakan metode metode thematic content analysis (analisis isi
berdasarkan tema). Teknik keabsahan data dalam penelitian ini adalah teknik
triangulasi dengan sumber. Sumber yang digunakan untuk triangulasi dalam
penelitian ini yaitu informan utama dan informan tambahan.
Berdasarkan hasil wawancara mendalam (indepth interview) dan
pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa 4 informan utama belum memiliki
efikasi diri yang baik. Pada faktor kognitif dalam efikasi diri, seluruh informan
dan didukung seluruh informan kunci dan tambahan mengaku bahwa pondok
ix
pesantren belum pernah memberikan sosialisasi terkait LGBT serta dampaknya
pada kesehatan khususnya kesehatan reproduksi. Dilihat dari faktor lingkungan,
lingkungan pondok pesantren atau lingkungan sosial santriwati lesbian
menunjukkan sikap permisif terhadap fenomena lesbian beserta segala perilaku
beresiko yang tampak dan pihak pondok pesantren masih kurang dalam
pengawasan perilaku santriwati. Dari faktor tingkah laku, santriwati lesbian
berwal dari rasa nyaman terhadap teman dekatnya. Perilaku khas santriwati
lesbian dapat dilihat dari tampilan santriwati seperti pakaian dan sikap maskulin
yang ditunjukkan terhadap pasangannya. Perilaku beresiko yang sering tampak
dari sepasang santriwati lesbian dapat berupa kontak fisik seperti berpegangan
tangan, memeluk, ciuman, saling meraba dan oral seks.
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2227]