dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kekerasan dalam pemberdayaan
perempuan pembantu rumah tangga dan menemukan strategi pencegahan terhadap
maraknya kekerasan yang terjadi terhadap perempuan pembantu rumah tangga.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Sedangkan responden adalah
21 orang pembantu rumahtangga di lokasi penelitian yang diambil secara snowball
sampling. Analisis data melalui proses.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
perempuan PRT, yang sebenarnya memiliki tugas dan peran penting dalam kehidupan
dimasyarakat masih mengalami berbagai bentuk kekerasan. PRT yang tidak menginap,
di dua kelurahan, yakni kelurahan Sumbersari dan Kelurahan Tegalgede jarang
mengalami tindak kekerasan yang nampak secara fisik. Tetapi bukan berarti mereka
bebas dari kekerasan. Pada kenyataannya mereka mengalami kekerasan bertingkat
berupa kekerasan langsung, ekekrasan struktural dan kekerasan kultural.Kekerasan
langsung yang dialami oleh PRT berupa: gaji yang rendah dengan jenis pekerjaan yang
cukup berat, tidak ada cuti hamil dan melahirkan, tidak ada kontrak kerja, dan sangsisangsi
berupa
pemotongan
gaji,
jeratan
hutang,
teguran,
maupun
makian
dari
Majikan.
Kekerasan
struktural berupa tidak adanya perlindungan hukum terhadap PRT yang
membuat PRT tereksploitasi oleh sistem kapitalis yang timpang dan merugikan
masyarakat miskin, terutama perempuan PRT. Hal itu masih ditambah lagi dengan
kekerasan kultural, dimana masyarakat setempat mengganggap wajar kekerasan
langsung dan kekerasan struktural yang menimpa PRT. | en_US |